Semakin dekat ke hari-H. Semakin sering cek forecast untuk melihat kemungkinan cuaca hujan di perjalanan. Sebelumnya juga sudah didiskusikan, apabila cuaca hujan akan naik mobil saja.
Akhirnya kami memutuskan untuk tetap motoran. Ada dua motor. Saya dan Wisnu (Beat saya), Fahmi dan Aril (Fazzio).
Pagi hari, tanggal 22/02 saya bersiap untuk perjalanan ini. Malam harinya saya cukup kurang tidur. Persiapan barang-barang dan hal lain. Saya pun berangkat untuk nyamper Wisnu. Kami rencananya akan kumpul dulu di Gramapuri Cibitung sekalian sarapan nasi uduk.
Sekitar jam 7, kami selesai sarapan dan ingin melanjutkan perjalanan. Titik pertama tujuan adalah Grand Wisata, Tambun. Tepatnya ke pom bensin Shell untuk filling up the tank dan juga ke toilet.
Di Grand Wisata cuaca sudah cukup gelap. Tidak lama setelah dari Shell, mulai turun rintik-rintik hujan. Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan. Kami mengarah ke arah Jalan Raya Setu lewat gerbang timur Grand Wisata.
saya baru tahu saat buat tulisan ini, kalau di Balai Pengujian Laik Jalan ternyata ada trek seperti sirkuit
Kami juga melewati ruas jalan yang relatif baru di Grand Wisata. Area perumahan yang berkonsep ruko dan ada lahan parkirnya di tengah jalan.
Lanjut ke arah selatan (Setu) perlahan hujan turun makin deras, dan bahkan sangat deras. Kami pun minggir sebentar untuk berteduh di pom bensin mini. Sambil menunggu apakah beberapa menit lagi hujan akan reda atau tidak.
berteduh
Tidak lama kemudian, hujan mulai reda. Gak benar-benar reda sih sebenarnya, namun masih “bisa” untuk dilewati tanpa jas hujan (baca: rintik-rintik).
Titik selanjutnya yang akan kami lewati adalah Alun-Alun Eduforest. Melewati juga Situ Burangkeng. Namun pada perjalanan kali ini saya jarang ambil foto karena saya yang bawa motor hehe.
burem
Dari EduForest kami diskusi telebih dahulu. Mau mampir-mampir lagi atau langsung saja ke arah Jonggol. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung “tembak” ke arah Tugu Jonggol. Saya sepertinya belum pernah ke rute ini, sehingga saya juga menggunakan bantuan navigasi/Maps.
Rute yang dilewati adalah perkampungan. Masih banyak pepohonan. Cuacanya juga masih gelap dan sesekalli turun hujan.
Di salah satu titik (kalau saya cek sih di Jl Gaok), ada hamparan sawah. Kami pun berhenti sejenak untuk berfoto.
mendung
pemandangannya lewat Street View saat cuaca cerah
Lanjut dari persawahan, hujan turun kembali. Namun kami tetap melanjutkan perjalanan. Rutenya masih melewati daerah perkampungan dan jalan kecil. Melewati “pinggiran” kawasan Harvest City, Bogor juga.
Ternyata, rute jalan perkampungan yang kami lalui munculnya di Jalan Raya Jonggol-Cileungsi. Tepatnya di dekat Situ Tunggilis. Jarak dari Situ Tunggilis ke titik selanjutnya (Tugu Jonggol) adalah sekitar 6 km. Kondisi jalan raya ini lebar dan terkadang ada mobil besar yang lewat, jadi harus berhati-hati.
Akhirnya kami sampai di Tugu Jonggol dan kami juga berhenti sejenak sambil diskusi akan mampir ke tempat mana lagi sebelum ke lokasi perkemahan (Rawagede).
-to be continued-