Selama saya bersekolah dari SD-SMP kurikulum yang digunakan adalah KTSP-2006. Saat saya masuk SMA, mulai diberlakukan adalah Kurikulum 2013 atau yang biasa disingkat dengan Kurtilas. Banyak hal yang berbeda dibandingkan kurikulum sebelumnya (atau mungkin kontroversial bagi sebagian orang). Saya kepikiran mau tulis terkait ini kemarin (23/01) dan yaa untuk sharing aja. Saya kurang mengikuti untuk dunia pendidikan sekarang menggunakan kurikulum apa (Merdeka?).
Saya coba-coba ingat (karena sudah sepuluh tahun yang lalu. wow, time flies) lagi apa saja yang ada di Kurtilas.
1. Penjurusan IPA-IPS dari awal/kelas 10.
Kalau sebelumnya untuk menentukan siswa SMA masuk jurusan IPA atau IPS (atau mungkin Bahasa di sebagian sekolah) adalah saat siswa naik ke kelas 2/11, saat Kurtilas penjurusan siswa dimulai dari kelas 1/10. Seingat saya ada tes atau sesuatu yang diisi/dilakukan untuk memilih jurusan tersebut (udah vague banget terkait ini ingatan saya).
2. Siswa diminta lebih aktif belajar, dan guru menjadi fasilitator
Pada kurikulum ini, siswa diajak untuk lebih mendalam dalam sesi pembelajaran. Mungkin ibarat lebih “ngulik” sendiri dibandingkan dengan sebelumnya yang lebih banyak mendapatkan materi dari guru. Untuk peran guru lebih menjadi seorang fasilitator atau pendukung/pembimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Lintas minat
Kalau di sekolah saya dulu, tiap hari Jum’at adalah kelas lintas minat. Artinya, siswa dapat mengambil beberapa kelas (pilihan) yang ada di jurusan lain. Misalnya untuk anak IPA dapat mengambil pilihan seperti kelas Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi. Sedangkan anak IPS dapat mengambil pilihan seperti kelas Fisika, Biologi, dan Kimia.
Saya dulu memilih kelas Sosiologi dan inginnya sih Geografi. Tapi karena kelas Geografi penuh, maka saya jadinya ambil kelas Sosiologi dan Ekonomi. Di sekolah saya juga ada kelas tambahan lain yaitu Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris.
4. Pembelajaran
Yang saya ingat adalah pelajaran matematika jadi ada dua: matematika wajib dan matematika peminatan. Saya malah berpikir matematika peminatan lebih sulit daripada matematika wajib. Hmm. Kala itu juga ada mata pelajaran kewirausahaan. Di mapel ini, ada proyek kelompok dimana siswa diminta untuk membuat suatu produk (konsumsi) untuk dijual.
Saya coba ingat-ingat lagi apa lagi yang berkaitan dengan Kurtilas ini… Tapi sudah banyak yang saya lupa. Intinya, dulu kebijakan ini banyak yang merasa kurang senang karena cukup banyak perubahan drastis yang ada. Dari yang saya pribadi rasakan sepertinya Kurtilas ini memang cukup berat dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Akhirnya, saat semester kedua sistem kurikulum pun diubah kembali ke KTSP dan jadi kelas 10 umum lagi, dan baru penjurusan IPA-IPS saat naik ke kelas 11.
Itu dulu yang saya bagikan kali ini. Sampai jumpa. Bye.