Coba Instal Ubuntu 25

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau nulis tentang per-Linux-an lagi.

Seperti yang sudah banyak diketahui, tiap beberapa periode Ubuntu merilis versi terbarunya secara rutin. Ada dua jenis versi yang dirilis. Versi LTS (long-term support) yang dirilis tiap 2 tahun sekali (tahun genap dan dirilis pada bulan 04). Versi LTS mendapat dukungan hingga lima tahun. Ada juga versi non-LTS yang dirilis tiap enam bulan sekali dan mendapatkan dukungan hingga sembilan bulan.

Versi LTS direkomendasikan untuk digunakan di lingkungan production karena mendapat dukungan resmi dalam jangka waktu yang lumayan panjang. Sedangkan versi Non LTS tidak direkomendasikan untuk digunakan di lingkungan production dan lebih ditujukan kepada pengguna yang ingin coba fitur-fitur terbaru dan juga ingin rajin “upgrade“.

Rencananya saya ingin mengganti Zorin OS yang biasa saya gunakan dengan Ubuntu ini walaupun rilis Ubuntu 25.04 kali ini adalah versi non LTS. Ingin coba suasana baru.

Codename untuk rilis Ubuntu kali ini adalah “Plucky Puffin”. File instalasi bisa diunduh dari situs resmi Ubuntu. Ukurannya cukup besar, sekitar 5.8GB.

Untuk pengujian kali ini saya gunakan USB drive yang sudah diinstal Ventoy untuk melakukan instalasinya. Untuk masuk ke halaman instalasi caranya sama seperti instalasi OS pada umumnya yaitu set USB drive sebagai prioritas untuk booting. Gambar 1 menampilkan menu Ventoy saat booting.

image host

gambar 1 – Ventoy

Selanjutnya ada beberapa menu yang bisa dipilih (gambar 2). Pilih saja opsi pertama yaitu Try or Install Ubuntu.

image host

gambar 2

Selanjutnya kita akan masuk ke tool instalasi Ubuntu. Hal pertama yang bisa kita konfigurasi adalah Bahasa (gambar 3). Instalasi Ubuntu juga sudah mendukung penggunaan Bahasa Indonesia, namun untuk pengujian kali ini kita pilih saja menggunakan Bahasa Inggris (English).

image host

gambar 3

Installer Ubuntu juga sudah memiliki opsi aksesibilitas agar memudahkan kelompok difabel dalam mengoperasikan installer (gambar 4).

image host

gambar 4

Tahapan selanjutnya adalah memilih keyboard layout (gambar 5). Pada pengujian kali ini kita gunakan saja opsi English (US).

image host

gambar 5

Selanjutnya adalah opsi apakah kita ingin connect ke jaringan atau tidak. Namun untuk pengujian kali ini karena komputer saya ada kendala jadi saya pilih opsi Do not connect to the internet (gambar 6).

image host

gambar 6

Selanjutnya adalah opsi untuk instal Ubuntu atau hanya ingin coba Ubuntu saja. Karena pada pengujian kali ini saya memang ingin instal Ubuntu (untuk mengganti Zorin OS) jadi pilih opsi Install Ubuntu (gambar 7).

image host

gambar 7

Opsi instalasi juga ada dua yaitu interaktif dan otomatis. Untuk yang otomatis kita perlu punya file konfigurasinya dalam format .yaml. Jadi, untuk pengujian kali ini kita gunakan opsi pertama saja yaitu Interactive installation (gambar 8).

image host

gambar 8

Selanjutnya adalah opsi untuk aplikasi yang akan disematkan. Ada dua opsi yaitu default dan juga extended (gambar 9). Untuk opsi default hanya memuat program dasar dan peramban web. Sedangkan untuk opsi extended nantinya juga akan menyertakan aplikasi lain seperti office tools. Pada pengujian kali ini kita gunakan saja opsi default.

image host

gambar 9

Selanjutnya adalah kita bisa juga menginstal proprietary driver yang mungkin dibutuhkan untuk komputer kita. Tersedia juga opsi untuk unduh berbagai format media atau codec (gambar 10).

image host

gambar 10

Selanjutnya adalah kita bisa menentukan ingin instal Ubuntu-nya seperti apa. Apakah ingin tetap berdampingan dengan OS lain (dalam hal ini Zorin dan Windows), menghapus Zorin OS, menghapus semua disk, atau custom sendiri partisinya (gambar 11). Untuk pengujian kali ini kita pilih opsi kedua yaitu hapus Zorin OS. Untuk Windows sendiri terinstal di disk yang berbeda.

image host

gambar 11

Selanjutnya ada opsi apakah kita ingin mengenkripsi disk yang digunakan (gambar 12). Ada juga beberapa opsi eksperimental seperti menggunakan ZFS untuk filesystem-nya. Untuk pengujian kali ini kita pakai saja opsi tanpa enkripsi (No encryption).

image host

gambar 12

Selanjutnya, pada tahapan yang ditampilkan pada gambar 13 kita diminta untuk memasukkan beberapa detail untuk pembuatan user account.

image host

gambar 13

Selanjutnya, opsi untuk memilih zona waktu (gambar 14).

image host

gambar 14

Terakhir, akan ada jendela konfirmasi yang menampilkan opsi atau konfigurasi yang sudah kita pilih (gambar 15). Apabila sudah selesai, lanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol InstallGambar 16 menampilkan proses instalasi Ubuntu yang sedang berjalan.

image host

gambar 15

imgbox

gambar 16

Apabila tahapan Ubuntu sudah selesai, perlu restart untuk benar-benar menyelesaikan instalasi (gambar 17).

image host

gambar 17

Nah, instalasi Ubuntu 25 selesai. Menurut teman-teman gimana, instalasinya mudah atau susah? Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Lain kali mungkin akan saya coba tulis mengenai tampilan dan hal-hal yang ada di Ubuntu 25. Sampai jumpa. Bye.

 

Leave a Comment