Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing pengalaman mencoba instal Vinchin Backup & Recovery. Vinchin adalah solusi backup yang dapat digunakan untuk melakukan pencadangan pada berbagai platform, termasuk XCP-ng.
Berhubung saya juga sedang belajar XCP-ng, sekalian aja saya coba pakai Vinchin untuk backup XCP-ng hehe. Tapi tulisan kali ini belum sampai tutorial cara backup-nya ya. Kita coba instal aja dulu.
Apa Itu Vinchin Backup & Recovery?
Vinchin Backup & Recovery adalah backup solution yang mendukung banyak platform seperti VMware, XCP-ng, Proxmox VE, Red Hat Virtualization, dan berbagai platform lainnya.
Untuk pengujian, Vinchin juga menyediakan free trial selama 60 hari.
Isikan saja data diri, nanti download link (berlaku 7 hari), lisensi, dan kredensial akan dikirimkan melalui email.

Versi Vinchin terbaru saat tulisan ini dibuat adalah v9.0. File instalasinya berupa iso dan berbasis Rocky Linux 9.2 dan ukurannya cukup besar yaitu 19 GB. Jadi, teman-teman perlu mempersiapkan jaringan dan space yang memadai ya,
Persiapan VM di Proxmox VE
Pada pengujian kali ini, saya deploy Vinchin-nya di Proxmox VE sebagai VM. Spek yang digunakan pada pengujian kali ini adalah:
- CPU: 2x vCPU
- RAM: 8GB
- Disk: 300 GB (single)
Instalasi Rocky Linux 9.2
Instalasinya mirip dengan instalasi OS pada umumnya. Namun ada yang sedikit berbeda (nanti akan dibahas).

Pada halaman utama instalasi, pertama-tama kita set terlebih dahulu disk-nya. Pilih disk yang akan digunakan untuk instalasi sistem.

Selain itu, pilih juga menu Network & Hostname dari halaman utama untuk mengaktifkan koneksi jaringan & hostname agar Vinchin mendapatkan alamat IP dan dapat diakses dari web browser.

Kita tidak atur username & password karena sudah ditentukan oleh Vinchin (bisa dicek di email). Kalau semuanya sudah siap, klik Begin Installation.

Tunggu proses instalasi hingga selesai. Apabila sudah selesai (ada tulisan Complete!), pilih Reboot System.

Akses Vinchin
Akses untuk masuk ke console dapat dilihat di email dari Vinchin. Setelah reboot, kita cek terlebih dahulu apakah alamat IP/konfigurasi jaringan yang kita pilih sudah diterapkan atau belum dengan menggunakan perintah ip a.

Gunakan alamat IP Vinchin untuk mengakses web interface melalui web browser.

Saat login pertama kali, sistem akan meminta untuk mengganti default password.

Selanjutnya, kita dapat masuk ke halaman dashboard utamanya.

Lisensi
Walaupun free trial, kita tetap harus mengaktifkan lisensi trial yang kita dapatkan di email dari Vinchin. Buka menu System> System License. Kemudian pilih Upload License dan pilih lisensi trial-nya.

Apabila lisensi sudah aktif, maka status Vinchin-nya akan berubah menjadi Licensed. Ada hal yang baru saya pelajari juga, ternyata setiap appliance yang kita tambahkan di Vinchin harus “didaftarkan” dulu ke lisensi agar bisa aktif. Jadi tidak bisa langsung dipakai kalau belum dimasukkan ke lisensi, karena ada batas jumlah appliance yang dapat digunakan sesuai lisensi trial-nya.

Selanjutnya?
Tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah setup penyimpanan backup-nya. Tapi untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.