Hai semuanya, apa kabar? Kita balik lagi membahas XCP-ng. Ada suatu kendala teknis di cluster XCP-ng saya dan jadinya saya membuat instance XCP-ng yang baru. Kita mulai lagi dari awal, dan kita coba lagi untuk belajar ulang, sekalian untuk refresh memori kita hehe.
Setelah instalasi XCP-ng berhasil dan kita sudah deploy XOA juga (disarankan), konfigurasi yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah pembuatan Storage Repository (SR). SR adalah tempat untuk penyimpanan, dalam hal ini kita akan gunakan SR-nya sebagai tempat penyimpanan file iso.
Pada pengujian kali ini, kita gunakan satu disk sebesar 500GB yang sudah terpasang pada server XCP-ng.
Membuat Lokasi Penyimpanan
Pada sistem berbasis Linux, kita tidak dapat langsung mendefinisikan suatu direktori sebagai SR. Kita perlu terlebih dahulu membuat mount point yang nantinya akan menjadi tempat file iso berada.
Pada pengujian kali ini, kita akan membuat direktori di /srv/iso. Kita masuk ke shell dari XCP-ng, lalu kita gunakan perintah:
mkdir -p /srv/iso
Mendefinisikan Direktori Sebagai SR
Setelah direktori baru dibuat, kita perlu menspesifikasikan sistem bahwa direktori /srv/iso akan digunakan sebagai SR untuk file iso. Perintah yang digunakan adalah xe sr-create.
xe sr-create name-label="ISO" type=iso device-config:location=/srv/iso device-config:legacy_mode=true content-type=iso
Kita coba lihat fungsi dari perintah di atas.
–name-label="ISO": nama/label SR.
–type=iso: mendefinisikan SR akan digunakan sebagai tempat penyimpanan file iso.
–device-config:location=/srv/iso: path lengkap yang menunjuk pada direktori yang digunakan sebagai tempat file iso disimpan. Harus sama dengan direktori yang kita buat sebelumnya.
–device-config:legacy_mode=true: flag yang dipakai untuk SR berbasis direktori non-disk fisik, untuk memastikan kompatibilitas lebih luas.
–content-type=iso: metadata internal yang memberi tahu sistem bahwa konten di dalam SR adalah file iso.
Setelah perintah dijalankan, XCP-ng akan merespons dengan menampilkan UUID dari SR yang baru saja dibuat.
Verifikasi SR
Setelah SR dibuat, kita dapat memastikan bahwa SR tersebut benar-benar sudah terdaftar pada sistem. Kita dapat menggunakan perintah berikut:
Dari gambar di atas (uuid: 74bfxxx), kita bisa lihat bahwa SR yang tadi kita buat sudah terdaftar pada sistem.
Selanjutnya, kita coba cek melalui XO-Lite dan XOA.
Pada dashboard XO-Lite, kita bisa lihat pada bagian Storage usage, sudah ada penyimpanan dengan label ISO.

Pada menu XOA juga SR ISO sudah berhasil terdeteksi.

Penutup
Kita sudah berhasil untuk membuat SR yang nantinya dapat digunakan untuk penyimpanan file iso. Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.
