Selain Proxmox Virtual Environment, Proxmox juga menyediakan program lain untuk kebutuhan pencadangan data. Yaitu Proxmox Backup Server. Pada tulisan kali ini, saya mau coba instal Proxmox Backup Server (selanjutnya kita sebut saja PBS) dan kita lihat apa saja persamaan dan perbedaannya dari PVE (Proxmox Virtual Environment). PBS ini (tentu saja) bisa digunakan untuk backup dari PVE.
Untuk download file .iso atau file instalasi dapat diakses di link berikut. Saat tulisan ini dibuat, versi terbaru installer PBS yang tersedia adalah versi 3.2.1 (gambar 1). Ukuran file instalasi sekitar 1 GB.
gambar 1
Sama seperti Proxmox VE, PBS juga diinstal secara baremetal. Namun untuk pengujian kali ini saya mau coba instal di VM. Spesifikasi sistem yang diperlukan untuk instalasi PBS antara lain:
Minimum:
– CPU AMD/Intel 64 bit. Minimal 2 core
– Memori 2GB
– Penyimpanan minimal 8 GB
– Network Interface
Rekomendasi
– CPU AMD/Intel 64 bit minimal 4 core
– Memori 4 GiB (sistem), tambahan 1 GiB tiap 1 TiB penyimpanan
– Penyimpanan sistem 32 GiB dengan hardware RAID
– Penyimpanan backup, enterprise grade SSD
– Multiple network interfaces
Spesifikasi lengkap dapat dilihat pada link https://pbs.proxmox.com/docs/installation.html#recommended-server-system-requirements . Sekilas mirip persyaratan untuk PVE.
Untuk pengujian yang akan dilakukan, saya akan membuat VM baru dengan spesifikasi berikut:
– CPU 4 cores
– Memori 8 GB
– Penyimpanan sistem 20 GB, penyimpanan untuk media backup 100 GB (jadinya total dua virtual disk)
Seperti PVE, PBS juga menggunakan web interface sebagai media/sarana manajemennya. Pada pengujian kali ini saya menggunakan web browser Firefox atau Brave (kalau Firefox bermasalah). PBS juga berbasis Linux (Debian).
Kita lanjut ke proses instalasi. Saat VM dijalankan, akan muncul jendela awal instalasi seperti pada gambar 2. Pada pengujian kali ini kita pilih opsi default saja yaitu Install PBS – Graphical. Halaman konfigurasi selanjutnya adalah menampilkan persyaratan pengguna atau end user license agreement (EULA – gambar 3).
gambar 2
gambar 3
Selanjutnya ada halaman untuk konfigurasi disk. Pada tahapan ini kita bisa mengatur ingin menggunakan disk mana dan juga disediakan beberapa jenis format disk yang didukung. Antara lain ext4 (default), xfs, dan zfs. Untuk pengujian kali ini kita pakai yang default saja -gambar 4).
gambar 4
Tahapan selanjutnya adalah konfigurasi lokasi dan zona waktu, dan juga pengaturan akun (gambar 5).
gambar 5
Pada halaman selanjutnya (gambar 6), kita bisa mengatur hostname dan alamat IP yang akan digunakan untuk server PBS. Halaman setelahnya berisi rangkuman konfigurasi yang dipilih sebelum proses instalasi PBS.
gambar 6
Gambar 7 menampilkan proses instalasi yang sedang dilakukan. Sejauh ini, tahapan instalasi yang dilakukan mirip sekali dengan instalasi PVE.
gambar 7
Instalasi berhasil selesai dalam waktu kurang dari sepuluh menit. VM pun restart dan memunculkan halaman awal seperti pada Proxmox VE (gambar 8). Pada PBS, port yang digunakan untuk mengakses web interface adalah :8007.
gambar 8
Sekarang, kita coba akses alamat IP tersebut di web browser (jangan lupa port-nya). Sama seperti PVE, apabila menemui tampilan seperti pada gambar 9. pilih lanjutkan/Continue.
gambar 9
Gambar 10 menampilkan halaman utama dari web interface PBS. Tampilan dasbor menampilkan spesifikasi dan kondisi dari server PBS yang digunakan.
gambar 10
Instalasi PBS sudah selesai dan dapat disimpulkan bahwa tahapan instalasi PBS sangat mirip dengan instalasi PVE. Sehingga, pengguna yang sudah pernah melakukan instalasi PVE dapat dengan mudah atau lebih familiar saat melakukan instalasi PBS.
Untuk tulisan kali ini sampai disini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.