Beberapa pekan lalu saya dapat jatah WFA dari kantor, dan rencananya akan saya pakai pada hari Kamis, 7/11. Undian WFA ini dilakukan tiap dua pekan sekali. Intinya adalah perusahaan ngasih jatah karyawannya gak harus kerja di markas/kantor. Tapi bisa di tempat lain misalnya di kafe atau tempat makan.
Nah, salah satu kendala apabila bekerja di luar kantor adalah saat perlu oprek server atau jaringan yang hanya bisa diakses dari jaringan kantor/lokal. Hal ini juga yang disampaikan Tyo saat dia ambil jatah WFA-nya beberapa pekan lalu.
Saya pun cari cara supaya saya masih bisa akses “lab oprekan” di kantor walaupun saya lagi gak pakai jaringan kantor ataupun lagi di rumah (or virtually anywhere else). Saya mau cari solusi yang simpel, dan juga gratis. Mirip-mirip dengan TeamViewer atau AnyDesk gitu, tinggal masukkan kode ID dan password lalu terhubung deh.
Cari-cari di internet akhirnya nemu salah satu service yang mirip dengan AnyDesk. Namanya rustdesk.
langsung ada warning di paling atas #ytta #iykyk
Cek halaman pricing ada paket gratis dan pada terms of condition juga memberikan izin untuk dipakai untuk penggunaan pribadi ataupun internal perusahaan. Kemungkinan saya pakai rustdesk ini juga hanya untuk testing. Jadinya.. yuk kita coba.
Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh rustdesk ini adalah multi-platform. rustdesk mendukung penggunaan pada WIndows, Linux, Mac OS, Android, iOS dan web client (canggih juga). Untuk mengunduh rustdesk bisa mengunjungi https://github.com/rustdesk/rustdesk/releases/tag/1.3.2
warning message lagi. para scammer meresahkan #ytta #iykyk
Pilih sesuai platform yang ingin digunakan. Pada pengujian kali ini saya mau coba (udah nyoba sih, sekarang mau coba ulang buat blog post) instal di komputer/laptop saya (pakai Pop!_OS) dan instal di komputer kantor (VM Ubuntu).
Dari yang saya tahu sejauh ini, secara default kita menggunakan server milik rustdesk untuk koneksi remote. Namun rustdesk juga memungkinkan untuk self-hosted. Namun kali ini kita pakai yang default saja biar mudah.
Hal lain yang perlu diperhatikan apabila ingin deploy di sistem Linux, rustdesk (secara resmi) hanya mendukung window system X11. Pop!_OS yang saya pakai sudah (atau harusnya masih? karena Wayland is newer than x11? ) menggunakan X11. Namun VM Ubuntu saya masih menggunakan (sudah menggunakan harusnya kali ya? hehe) Wayland. Sehingga untuk dapat menggunakan rustdesk dengan optimal, perlu diganti terlebih dahulu ke X11.
Pop!_OS pakai X11
Untuk mengganti window system pada VM Ubuntu menjadi X11, log out dari sesi Ubuntu. Lalu saat hendak masuk kembali ke sesi Ubuntu, pilih ikon gir pada pojok kanan bawah dan pilih opsi “Xorg”.
Setelah itu, edit file /etc/gdm3/custom.conf
dan uncomment atau hapus tanda pagar pada baris WaylandEnable=false
seperti gambar di bawah ini. Karena rustdesk juga tidak dapat dijalankan dengan optimal apabila pada halaman login masih menggunakan Wayland. Untuk
Selanjutnya, instal rustdesk pada kedua belah pihak. File instalasi untuk Ubuntu menggunakan format atau ekstensi .deb. Instalasi di Pop!_OS menggunakan program Eddy sedangkan instalasi di Ubuntu menggunakan Software Install.
instalasi di Ubuntu
Saat instalasi selesai dan aplikasi rustdesk sudah dibuka, pada panel sebelah kiri akan muncul ID beserta kata sandi yang dapat digunakan untuk masuk ke sistem lain (establish a remote connection). WARNING!!! Jaga baik-baik ID dan kata sandi karena komputer lain (di mana saja, asal terhubung ke jaringan internet) dapat masuk ke sistem kita dengan kredensial tersebut.
tampilan rustdesk
Untuk melihat menu pengaturan, dapat menekan ikon tiga strip di pojok kanan atas (samping tombol minimize). Ada banyak hal yang dapat dikonfigurasi. Seperti penggunaan kata sandi (bisa diatur apakah ingin pakai sandi sekali pakai atau permanen), 2FA, dan lainnya.
mendukung 2FA juga
Apabila saat menghubungkan ke remote computer terdapat kegagalan seperti gambar di bawah ini:
Pada halaman utama rustdesk, buka menu “Discover” (yang ikonnya seperti kompas), klik kanan pada sesi/komputer tujuan, dan pilih/centang “Always connect via relay” (karena kita sedang menggunakan server rustdesk intstead of using our own server).
Pada komputer yang dikontrol (kita sebut saja klien) juga terdapat panel yang dapat digunakan untuk mengatur hak akses dari komputer pengendali (kita sebut saja server). Seperti hak akses input devices (keyboard, mouse), clipboard, audio, copy-paste, reboot, session recording. Klien juga bisa menghentikan sesi dengan menekan tombol “Disconnect” .
Begitulah penggunaan dasar dari aplikasi rustdesk, yaitu sebuah aplikasi yang memungkinkan kita untuk terhubung dan mengakses komputer yang berada di luar jaringan lokal kita. Cara kerjanya mirip dengan aplikasi semacam AnyDesk dan TeamViewer. Penggunaannya relatif mudah. Namun, kita juga perlu waspada terhadap akses yang tidak dikenali ke komputer atau sistem kita. Atur fitur keamanan seperti penggunaan 2FA dan ubah kata sandi secara berkala, dan juga hati-hati saat ada request akses ke sistem kita. Karena aplikasi remote access seperti ini juga digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sampai disini dulu tulisan kali ini. Sampai jumpa. Bye.