Skip to content

zaidan's blog

a newbie, writing IT-related stuff and some personal experiences

Menu
  • IT
  • Personal life/opinion
  • Linux
  • Sepeda
  • Proxmox
  • VM/Container
  • Kuliah/Catatan Kuliah
Menu

Instalasi Ubuntu di Proxmox VE Menggunakan ZFS Storage – dan uji kecepatannya

Posted on 03/04/202403/04/2024 by Zaidan

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau lanjutin tulisan yang kemarin. Kali ini kita coba buat VM Ubuntu menggunakan ZFS storage yang kemarin sudah kita buat. Kemudian kita uji performa atau kecepatannya seperti pengujian yang dilakukan pada tulisan yang ada pada link ini.

Pertama-tama kita buat dulu VM Ubuntu dan lakukan instalasi pada VM tersebut. Kayanya teman-teman banyak yang udah tau ya cara buat VM baru dan instalasi Ubuntu. Jadi tahapannya saya lewat aja ya hehehe. Langsung ke gambar 1 yang menampilkan VM Ubuntu sudah berhasil dikonfigurasi.

image host

gambar 1

Pengujian kecepatan penyimpanan menggunakan perintah dd. Ada dua tes yang dilakukan, yaitu read & write yang mirip pada tulisan di link ini. Penyimpanan yang digunakan untuk ZFS mirip dengan yang digunakan pada Ceph sebelumnya, yaitu SSD NVME 1TB PCIe Gen 3 x4.

Kita lakukan write test terlebih dahulu menggunakan perintah berikut:
dd if=/dev/zero of=testing bs=1M count=1000 conv=fdatasync status=progress

  1. Parameter if digunakan untuk menentukan masukan atau input file/device. /dev/zero merupakan file yang dapat memberikan null bytes tanpa henti. Kita gunakan file ini sebagai sumber data yang akan ditulis pada disk.
  2. Parameter of digunakan untuk memberi nama output file. Perintah diatas artinya testing merupakan nama output file-nya.
  3. Parameter bs artinya adalah block size. Parameter count artinya jumlah block yang akan ditulis. Pada perintah diatas, block size-nya adalah 1MB sebanyak (count) 1000 kali.
  4. Parameter conv=fdatasync berguna untuk memastikan data benar-benar ditulis pada disk bukan pada cache.

image host

gambar 2

Gambar 2 menampilkan hasil write test dengan kecepatan 1,2GB/s. Selanjutnya kita lakukan read dengan menggunakan perintah berikut:

dd if=testing of=/dev/null bs=1M iflag=direct

  1. Parameter if menyatakan file testing sebagai input-nya.
  2. Parameter of menyatakan output “dibuang” ke /dev/null, yaitu direktori yang dapat menghapus/membuang data yang masuk ke dalamnya. Hal ini dilakukan agar lebih fokus mengukur kecepatan read tanpa terbebani harus menulis output dari proses.
  3. Parameter bs, sama seperti sebelumnya yaitu block size.
  4. Parameter iflag=direct memungkinkan melewati (bypass) buffer cache sehingga proses read langsung dari storage.

image host

gambar 3

Hasil read test menunjukkan hasil yang jauh lebih cepat daripada write test yaitu 7,3GB/s. Dibandingkan saat menggunakan Ceph (walaupun saat pengujian Ceph menggunakan VM lain yaitu AlmaLinux), hasilnya sedikit berbeda. Saat menggunakan Ceph, write test menunjukkan kecepatan 2,1 GB/s dan read test sebesar 3,9 GB/s. Sedangkan saat menggunakan ZFS, write test menunjukkan kecepatan 1,2 GB/s dan read test sebesar 7,3 GB/s.

Itulah pengujian singkat untuk mengetes kecepatan penyimpanan berbasis ZFS. Sampai jumpa, bye~

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan saya yang lain:

  • Menjadwalkan Backups pada Proxmox VE
  • Gowes Bogor – part 1
  • Pengalaman Mengambil Online Linux Course
  • Motoran ke Rawagede – Perjalanan Jonggol-Sukamakmur

Arsip blog

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
© 2025 zaidan's blog | Powered by Superbs Personal Blog theme