Instalasi Ubuntu di Proxmox VE Menggunakan ZFS Storage – dan uji kecepatannya

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau lanjutin tulisan yang kemarin. Kali ini kita coba buat VM Ubuntu menggunakan ZFS storage yang kemarin sudah kita buat. Kemudian kita uji performa atau kecepatannya seperti pengujian yang dilakukan pada tulisan yang ada pada link ini.

Pertama-tama kita buat dulu VM Ubuntu dan lakukan instalasi pada VM tersebut. Kayanya teman-teman banyak yang udah tau ya cara buat VM baru dan instalasi Ubuntu. Jadi tahapannya saya lewat aja ya hehehe. Langsung ke gambar 1 yang menampilkan VM Ubuntu sudah berhasil dikonfigurasi.

image host

gambar 1

Pengujian kecepatan penyimpanan menggunakan perintah dd. Ada dua tes yang dilakukan, yaitu read & write yang mirip pada tulisan di link ini. Penyimpanan yang digunakan untuk ZFS mirip dengan yang digunakan pada Ceph sebelumnya, yaitu SSD NVME 1TB PCIe Gen 3 x4.

Kita lakukan write test terlebih dahulu menggunakan perintah berikut:
dd if=/dev/zero of=testing bs=1M count=1000 conv=fdatasync status=progress

  1. Parameter if digunakan untuk menentukan masukan atau input file/device. /dev/zero merupakan file yang dapat memberikan null bytes tanpa henti. Kita gunakan file ini sebagai sumber data yang akan ditulis pada disk.
  2. Parameter of digunakan untuk memberi nama output file. Perintah diatas artinya testing merupakan nama output file-nya.
  3. Parameter bs artinya adalah block size. Parameter count artinya jumlah block yang akan ditulis. Pada perintah diatas, block size-nya adalah 1MB sebanyak (count) 1000 kali.
  4. Parameter conv=fdatasync berguna untuk memastikan data benar-benar ditulis pada disk bukan pada cache.

image host

gambar 2

Gambar 2 menampilkan hasil write test dengan kecepatan 1,2GB/s. Selanjutnya kita lakukan read dengan menggunakan perintah berikut:

dd if=testing of=/dev/null bs=1M iflag=direct

  1. Parameter if menyatakan file testing sebagai input-nya.
  2. Parameter of menyatakan output “dibuang” ke /dev/null, yaitu direktori yang dapat menghapus/membuang data yang masuk ke dalamnya. Hal ini dilakukan agar lebih fokus mengukur kecepatan read tanpa terbebani harus menulis output dari proses.
  3. Parameter bs, sama seperti sebelumnya yaitu block size.
  4. Parameter iflag=direct memungkinkan melewati (bypass) buffer cache sehingga proses read langsung dari storage.

image host

gambar 3

Hasil read test menunjukkan hasil yang jauh lebih cepat daripada write test yaitu 7,3GB/s. Dibandingkan saat menggunakan Ceph (walaupun saat pengujian Ceph menggunakan VM lain yaitu AlmaLinux), hasilnya sedikit berbeda. Saat menggunakan Ceph, write test menunjukkan kecepatan 2,1 GB/s dan read test sebesar 3,9 GB/s. Sedangkan saat menggunakan ZFS, write test menunjukkan kecepatan 1,2 GB/s dan read test sebesar 7,3 GB/s.

Itulah pengujian singkat untuk mengetes kecepatan penyimpanan berbasis ZFS. Sampai jumpa, bye~

 

Leave a Comment