Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing singkat mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan storage, yaitu Object Storage, S3, dan MinIO. Istilah-istilah tersebut seeringkali muncul saat membahas sistem backup, aplikasi cloud-native, atau platform data modern.
Object Storage
Secara sederhana, object storage adalah mekanisme penyimpanan data secara object, bukan sebagai file seperti kita menyimpan file di komputer.
Tiap object memiliki:
- Data – isi dari file.
- Metadata – informasi tambahan tentang data.
- Unique ID – identifier unik.
Penyimpanan file biasa bergantung pada struktur direktori, seperti folder dan subfolder. Sedangkan pada object storage menggunakan flat namespace. Artinya, semua object disimpan dalam satu ruang penyimpanan logical dan dapat diakses menggunakan ID atau API.
Pendekatan atau metode tersebut menjadikan object storage lebih scalable, lebih cocok untuk menyimpan data dalam jumlah besar, dan tidak bergantung pada struktur direktori.
S3
S3 adalah singkatan dari Simple Storage Service, yang mana merupakan produk object storage milik Amazon Web Services (AWS). Namun seiring waktu, penggunaan istilah S3 juga lebih sering digunakan untuk merujuk kepada standar API object storage.
Berikut adalah beberapa konsep yang ada pada S3:
- Bucket – wadah utama untuk penyimpanan object.
- Object – file atau data yang disimpan.
- Key – nama atau identifier dari object.
Seiring dengan makin populernya API S3, banyak aplikasi dan sistem backup modern secara native mendukung S3-compatible storage. Bisa dibilang, selama storage tersebut mengikuti standar API S3, aplikasi “tidak peduli” apa back-end-nya. Mau itu AWS, on-premise, atau vendor lain.
MinIO
MinIO adalah program S3-compatible object storage, open-source. MinIO mengimplementasikan API S3 sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dari S3. Contoh penggunaannya adalah pada on-premise atau private cloud.
Berikut karakteristik dari MinIO:
- Fast & lightweight.
- Easy to deploy.
- Kompatibel dengan banyak aplikasi yang mendukung S3.
MinIO sering juga dipakai apabila kita ingin punya object storage sendiri tanpa cloud publik, ingin menggunakannya untuk sistem backup, dan juga cocok untuk yang ingin punya kontrol penuh atas data yang disimpan.
Kenapa Object Storage Banyak Dipakai?
- Skalabilitas tinggi. Cocok digunakan untuk menyimpan data besar seperti backup, log, image, dan archive.
- Akses melalui API. Lebih mudah apabila ingin diintegrasikan dengan berbagai aplikasi modern dan automation tools.
- Tidak terikat lokasi fisik dari disk. Lebih fleksibel untuk distributed system.
Penutup
Object storage, S3, dan MinIO saat ini menjadi salah satu fondasi penting dalam arsitektur sistem modern. Konsep penyimpanan file yang berbeda ini menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih baik dibandingkan menggunakan penyimpanan konvensional. Karena kelebihan yang dimiliki, object storage sering digunakan untuk backup repository, data lake, dan juga cloud native app.
Tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.
Written with StackEdit.