Hai semuanya, apa kabar? Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang uji coba replikasi VM Proxmox VE menggunakan Nakivo, kali ini kita coba simulasi failover-nya.
Tujuan dari pengujian sederhana ini adalah memastikan apakah VM hasil replikasi benar-benar dapat digunakan apabila VM/host utama mengalami gangguan.
Skema Pengujian
Masih mirip dengan pengujian sebelumnya, yaitu menggunakan dua host Proxmox VE (pve8-1 (target) dan pve8-2 (sumber)).
VM sumber direplikasi dari pve8-2 ke pve8-1 menggunakan Nakivo Backup & Replication versi 11.1
Membuat Data Baru di VM Asli
Agar dapat melihat hasil replikasinya, kita coba buat file baru sebagai “penanda”. Misalnya kita buat file baru di desktop dari VM sumber.

File ini (*filebaru) nantinya akan digunakan untuk mengecek apakah hasil replikasi di pve8-1 sudah membawa data terbaru dari VM sumber.
Menjalankan Replication Job
Setelah membuat data baru untuk pengetesan, buka kembali dashboard nakivo dan jalankan replication job secara manual (karena sebelumnya juga manual run).

Saat proses replikasi berjalan, VM replika di pve8-1 jangan dijalankan. Hal ini penting, karena apabila VM replika dijalankan sebelum proses replikasi selesai, Nakivo tidak dapat melakukan proses sinkronisasi data.
Setelah proses replikasi selesai juga jangan langsung dinyalakan VM-nya. Karena konfigurasinya sama dengan VM asal (misalnya seperti alamat IP dll), maka apabila kedua VM hidup dapat menyebabkan konflik.
Simulasi Failover
- Matikan VM sumber di pve8-2.

- Nyalakan VM hasil replika di pve8-1. Setelah dinyalakan, VM replika akan boot seperti biasa karena hasil replikasi memang berupa VM utuh yang siap dijalankan.

- Cek data pada VM replika. Kita lihat bahwa
filebaruyang dibuat (terletak di desktop) sudah ada pada VM replika.

File tersebut muncul, artinya proses replikasi berjalan dengan lancar dan data dari VM sumber berhasil disalin ke VM replika.
Penutup
Dari pengujian sederhana yang sudah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa fitur replikasi untuk Proxmox VE (v8) di Nakivo Backup & Replication sudah berfungsi dengan lancar. Simulasi failover sederhana juga dapat dilakukan dengan lancar. Fitur ini bisa jadi solusi untuk kebutuhan disaster recovery baik di lingkungan lab maupun untuk production (namun tentu saja butuh persiapan/perencanaan yang lebih matang).
Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.