Hai semuanya, apa kabar? Kali ini mari kita coba instalasi salah satu distribusi Linux yang lightweight. Cocok untuk uji coba atau menjalankan aplikasi/service yang tidak membutuhkan resource/workload yang besar.
Tampilan Awal
Tampilan awal saat kita menjalankan VM Alpine Linux (masih run dari file iso) adalah seperti gambar di bawah ini. Ada tampilan pengecekan sistem dan kita bisa masuk menggunakan akun root.

Setelah berhasil masuk, kita dapat menjalankan proses instalasi dengan menggunakan perintah:
setup-alpine
Konfigurasi Awal (Keyboard, Hostname, Jaringan)
Langkah pertama dari instalasi adalah menentukan keyboard layout yang akan digunakan. Pilih saja yang default (us - us-alt-intl).

Selanjutnya, kita diminta untuk mengatur hostname, misalnya:
Enter system hostname (short form, e.g. 'foo') [localhost]: alpine-
Alpine akan mendeteksi interface jaringan dan akan menanyakan interface mana yang akan digunakan.
Available interfaces are: eth0
Which one do you want to initialize? (or '?' for help) [eth0]
Pada pengujian kali ini kita menggunakan eth0.
Kemudian masukkan alamat IP dan konfigurasi jaringannya:
IP address for eth0? (or 'dhcp', 'none') [dhcp] 192.168.9.111
Netmask? [255.255.255.0]
Gateway? [192.168.9.250]Lalu akan muncul pertanyaan apakah kita ingin menggunakan konfigurasi manual. Pilih
nosaja, karena apabila kita pilih yes, nantinya kita akan diarahkan ke file konfigurasi manual.
Selanjutnya, kita juga diminta untuk mengisi DNS.
Atur Root Password
Langkah berikutnya, sistem akan meminta kita untuk mengatur root password.

Konfigurasi Zona Waktu
Selanjutnya pilih zona waktu. Pada pengujian kali ini, kita pilih Asia - Jakarta.

Proxy & Mirror
Jika sistem menanyakan pengaturan proxy, pilih none.

Kemudian Alpine akan menawarkan opsi untuk memilih mirror repository.
Untuk memudahkan, pilih opsi f agar Alpine otomatis mencari mirror tercepat.

Buat User Non-root (Opsional) dan SSH
Kita bisa menambahkan user non-root jika diinginkan.
Which user would you like to add? (enter 'none' for no additional users) [none] phantom
Alpine akan menawarkan beberapa opsi untuk SSH server.
Kita bisa pilih salah satu dari:
- openssh
- dropbear
- none
Pada pengujian ini, kita pilih openssh agar bisa login lewat SSH setelah sistem selesai diinstal.
Konfigurasi Disk
Langkah berikutnya adalah memilih bagaimana disk akan diformat.
Tersedia beberapa opsi:
- sys → instalasi sistem lengkap (direkomendasikan)
- data → hanya untuk penyimpanan data
- crypt → sistem terenkripsi
- lvm → menggunakan Logical Volume Manager
Pada pengujian ini kita pilih sys.

Reboot Sistem
Setelah proses instalasi selesai, Alpine akan menampilkan pesan seperti berikut:
Installation is complete. Please reboot.

Setelah sistem hidup kembali, login dengan user root atau user non-root yang sudah dibuat.


