Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing mengenai step-by-step instalasi Proxmox Datacenter Manager (PDM). PDM ada rilis barunya yaitu versi 0.9 (Beta) beberapa hari yang lalu. Kalau tidak salah pada tanggal 11 September 2025. Kali ini kita coba instalasi PDM, yuk.
Persiapan Singkat
File iso untuk instalasi bisa kita dapatkan dari link resmi Proxmox: https://enterprise.proxmox.com/iso/proxmox-datacenter-manager_0.9-BETA-1.iso
System requirements dari PDM:
- CPU 64 bit, 2+ cores
- RAM 2+ GB
- Disk 8+GB
- NIC
Instalasi PDM dapat dilakukan pada Proxmox VE (sebagai VM) ataupun di lokasi lain. Pada pengujian kali ini juga kita akan melakukan instalasi PDM di dalam Proxmox VE. Proses pembuatan VM tidak ditulis pada artikel kali ini ya. Resource yang digunakan untuk instalasi PDM adalah 2 cores CPU, 2GB RAM, dan juga 10GB storage.
Instalasi Proxmox Datacenter Manager
Overall proses instalasi Proxmox DM mirip dengan Proxmox VE. Misalnya, tampilan awal saat iso dijalankan seperti gambar di bawah ini.

Ada dua jenis instalasi yang dapat dipilih. Yang pertama adalah graphical dan satu lagi adalah console. Pada pengujian kali ini, kita gunakan yang Graphical saja ya.
Selanjutnya adalah perjanjian pengguna (EULA). Untuk melanjutkan, pilih I agree.

Selanjutnya adalah konfigurasi disk. Secara default opsi yang dipilih adalah menggunakan ext4. Berikut pilihan format filesystem yang tersdia:
- ext4
- xfs
- zfs (RAID0, 1, 10, RAIDZ-1, Z-2, Z-3)
Pada pengujian kali ini kita pilih ext4 (default) saja.

Selanjutnya ada konfigurasi lokasi, zona waktu, dan keyboard layout. Sesuaikan dengan lokasi server teman-teman berada dan juga keyboard layout yang diinginkan.

Selanjutnya adalah konfigurasi untuk password dan juga alamat email. Alamat email digunakan untuk pengiriman alert atau notifikasi.

Selanjutnya adalah konfigurasi yang berkaitan dengan jaringan. Kita bisa pilih interface yang digunakan, hostname, dan detail lain yang berkaitan dengan alamat IP.

Sebelum instalasi dilakukan, akan ada jendela konfirmasi yang menampilkan konfigurasi/opsi apa saja yang telah kita pilih. Apabila belum sesuai, kita bisa pilih Previous. Namun apabila konfigurasi yang dipilih sudah sesuai dan ingin melanjutkan proses instalasi, pilih Install.

Apabila instalasi sudah selesai, VM akan restart dan kita akan masu ke shell-nya PDM. Terdapat alamat IP yang dapat digunakan untuk mengakses web interface-nya (port 8443).

Mengakses Web Interface
Proxmox DM sudah dilengkapi dengan web interface yang bisa kita akses melalui web browser. Port yang digunakan berbeda dari Proxmox VE. Kalau Proxmox VE menggunakan port 8006, PDM menggunakan port 8443. Apabila pada web browser terdapat peringatan unsafe seperti gambar di bawah, lanjutkan saja. Hal ini bisa terjadi karena web interface-nya tidak/belum dilengkapi dengan SSL.

Masuk menggunakan username root dan untuk password-nya gunakan yang dibuat saat instalasi.

Gambar di bawah ini menampilkan halaman dashboard dari Proxmox Datacnter Manager. Masih kosong hehe. Tapi bisa kita lihat pada halaman utama terdapat beberapa parameter seperti Remotes-Virtual Environment Nodes, Virtual Machines, Linux Containers, Subs. Status.

Terdapat juga beberapa tabel untuk memperlihatkan “si paling”. Misalnya VM dengan penggunaan CPU tertinggi, node dengan penggunaan CPU tertinggi, dan juga node dengan penggunaan memori tertinggi.
Menambahkan Node Proxmox VE
Masa iya sistem monitoring tapi gak ada yang dipantau? Maka dari itu, kita coba tambahkan satu node Proxmox VE untuk dipantau menggunakan PDM. Kali ini kita tambahkan lab server saya aja ya. Alamat IP-nya di 192.168.9.73.
Dari halaman utama PDM, pilih Remotes> Add. Kemudian pada parameter Probe Remote> Server Address, masukkan alamat IP dari server Proxmox VE yang akan kita tambahkan. Jangan lupa tambahkan juga port-nya (port yang digunakan untuk mengakses web interface dari PVE- 8006 )

PIlih Next, nantinya akan ada konfirmasi untuk menyambungkan ke server PVE yang berisi detail dari server yang akan dihubungkan. Pilih Yes untuk melanjutkan.

Selanjutnya adalah Settings tab. Pada halaman ini kita melakukan konfigurasi token. Saya sendiri masih belum terlalu paham mengenai sistem token ini. Apa mungkin maksudnya token sesi untuk PDM agar bisa mengakses PVE ya? Hmm #cmiiw.

Halaman berikutnya adalah Endpoints tab. Berisi alamat IP mana saja yang dapat digunakan oleh PDM untuk dapat mengakses PVE. Pada pengujian kali ini, server yang akan ditambahkan (server 73) menggunakan satu alamat IP saja.

Halaman terakhir (Summary tab) berisi konfirmasi apa saja konfigurasi yang kita pilih/lakukan pada jendela Add Remote (tidak saya lampirkan hehe). Pilih Finish untuk melanjutkan.
Apabila PDM berhasil terhubung ke PVE, maka halaman dashboard akan terisi. Seperti pada gambar di bawah ini. Pada halaman ini sudah terdeteksi KVM dan LXC yang ada pada PVE, beserta statusnyaa (running/stopped) dan juga berbagai keterangan umum lainnya.

Sebenarnya masih ada banyak hal yang dapat dilakukan dari PDM. Namun untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.