Skip to content

zaidan's blog

a newbie, writing IT-related stuff and some personal experiences

Menu
  • IT
  • Personal life/opinion
  • Linux
  • Sepeda
  • Proxmox
  • VM/Container
  • Kuliah/Catatan Kuliah
Menu

Melukis Cangkir, Melukis Harapan?

Posted on 15/09/2025 by Zaidan

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau nulis pengalaman pribadi (tulisan teknis sepertinya menyusul) yaitu tentang pengalaman ikut outing kantor di akhir pekan kemarin.

Dari berbagai kegiatan yang ada di acara tersebut, saya mau ceritakan salah satu agenda atau kegiatan yang cukup unik bagi saya. Yaitu kegiatan melukis cangkir/mug. Tadinya kegiatan ini mau diadakan siang hari, tapi atas beberapa pertimbangan, tim mengalihkan kegiatannya jadi sebisa kita ingin melukisnya kapan. Sebagian rekan kerja saya ada yang melukisnya di siang hari, tapi saya pilih istirahat (tidur siang) saat siang hari (apa emang sayanya yg lembek ya ? hehe).

Mug ini harus dikumpulkan besok paginya dan sebelum dikerjakan saya juga sambil cari-cari inspirasi ingin gambar apa ya. Ada beberapa syarat terkait gambar yang akan dilukis. Misalnya (instruksi dari panitia):

Team dapat melukis: simbol, kata, atau gambar yang mencerminkan:

    - Hobi 
    - Visi / Harapan 
    -  Kenangan 
    -  Hal yang mendefinisikan diri sendiri 
    -  Atau yang menggambarkan Excellent

Hmm, akhirnya saya “memilih” salah satu konsep yang memang rasanya cocok dengan “nilai” yang saya pilih. Tentu menggunakan AI hehe. Generate-generate, akhirnya ada suatu gambar yang menarik. Gambarnya adalah mercusuar dan laut. Akhirnya saya pilih gambar itu. Tapi masih cari referensi lain juga.

Malam hari setelah acara-acara selesai, saya mulai kerjakan tugas ini. Saya lihat roommate saya, Vito, juga sudah ambil mugnya. Tapi dilihat lagi, ternyata udah tepar duluan. Saya mulai melukis lautnya terlebih dahulu (yang -menurut saya- paling gampang) yaitu biru.

image host
stok cat yang disediakan- cat air atau minyak ya? kurang ngerti

Untuk bagian pulau… kan tanah warna coklat. Saya coba tanya AI dan campurkan warna tersebut. Jadinya warna gelap yang… yaudah deh saya pakai aja untuk buat pulau. Yang terakhir dan lumayan susah adalah bikin mercusuarnya. Karena perlu ada outline-nya. Biar lebih gampang, outline-nya saya pakai pulpen yang saya celup ke tinta hitam. Baru warnain cat menaranya.

Menara sudah, selanjutnya sorot lampu mercusuarnya. Saya bikin satu arah saja (ke arah laut). Saya pakai warna kuning. Untuk bagian langit saya biarkan. Tapi secara logika kayanya gak make sense deh kalau sorot lampu mercusuarnya terlihat jelas di langit siang hari yang cerah.

image host

Overall selesai sekitar jam 1 pagi. Vito kayanya udah super pules, dan saya lanjut tidur aja deh.

Pagi hari setelah sarapan, panitia meminta all team untuk mengumpulkan hasil karyanya masing-masing. Ada kesempatan sukarela bagi yang ingin maju dan menjelaskan makna dari hasil karyanya. Tiga orang. Saya sempat bimbang, maju gak ya. Akhirnya gak jadi karena udah ada yang maju duluan.

Ada juga dari Mba Fitra yang menjelaskan makna lukisannya yang… ternyata maknanya dalem banget. Jadi ikut sedih.

Hasil karya tim macam-macam. Ada yang bikin logo produk, pemandangan, bunga, pohon, dan lain-lain. Akhirnya tiap orang diminta untuk maju dan ternyata ada “tim penilai dadakan” – yaitu Teh Selvi (istri dari Om Akoy) dan juga Kang Asep (tamu “spesial” Excellent).

Round 1 selesai, ternyata karya saya dipilih untuk lanjut ke round 2 untuk dinilai. Saya sempet agak kaget, apa iya hasil karya saya sebagus itu 😅?

Masuk penilaian round 2, saya masuk tiga besar. Dan… saya menang.

image host
(foto saya dan tim blm ada hehe)

Apa makna dari gambar ini? Saya juga diminta untuk menjelaskannya di depan tim. Saya menjelaskan secara singkat (kurang lebih seperti ini:) bahwa… di laut kita bisa aja gak tau arah. Mau pergi ke mana juga gak tahu karena gak ada point of reference. Tapi pas lihat mercusuar, bisa jadi lebih tenang karena bisa jadi alat bantuan untuk mengarahkan ke daratan.

Hehe.

Intinya sih lebih dalam dari itu sebenernya. Di lautan banyak ombak, menggambarkan banyak tantangan yang ada di dalam hidup. Kadang, atau bahkan seringkali saya merasa gak begitu jago atau ahli (misalnya dalam pekerjaan atau hal lain). Tapi saya juga masih berharap kalau… saya bisa jadi orang yang lebih bermanfaat di masa depan (digambarkan dengan mercusuar dan cahayanya yang menjadi “alat bantu” untuk mengarahkan).

Sering kali saya merasa insecure karena merasa i’m not good enough, slow-learner, dan hal negatif lainnya. Walaupun begitu saya juga masih berusaha untuk mencoba lebih (walaupun sepertinya progress-nya gak kelihatan).

Itu aja dulu tulisan kali ini. Sorry for the talks. Bye.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan saya yang lain:

  • Kasus Honey
  • Kuliah atau Kerja? Atau Kerja Sambil Kuliah?
  • Menggunakan Hosting Eksternal untuk Gambar di Blog
  • Coba Instal XCP-ng

Arsip blog

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
© 2025 zaidan's blog | Powered by Superbs Personal Blog theme