Sistem operasi berbasis Linux, atau yang biasa disebut dengan “Distro Linux” adalah sistem operasi yang dibangun dari kernel Linux. Kernel bisa dibilang sebagai “inti” dari sistem operasi. Maka dari itu kadang beberapa orang menyebut Linux sebagai “sistem operasi berbasis Linux” karena memang semua distribusi Linux menggunakan kernel yang sama. Baik itu Red Hat, Ubuntu, CentOS dan distribusi Linux lainnya. Kalau saya coba jelasin secara awam, yang disebut distro/distribusi adalah “varian” sistem operasi berbasis Linux.
Kalau “inti”-nya sama, terus apa bedanya satu distro Linux dengan distro Linux lainnya? Misalnya Red Hat dengan Ubuntu, kan sama-sama Linux?
Sebenarnya, yang membedakan adalah service atau komponen yang melengkapi kernel Linux tersebut. Tiap pengembang distro Linux mungkin punya tujuan tersendiri dalam mengembangkan versi distro Linux mereka. Red Hat saat ini memiliki tiga jenis distro yang memiliki tujuan pengembangan yang berbeda-beda:
Fedora
Ditujukan sebagai testbed atau media pengujian teknologi terbaru. Update-nya bisa dibilang rutin dan lebih cocok untuk orang yang hobi “ngoprek”. Tapi Fedora mungkin kurang cocok untuk digunakan di lingkungan produksi/enterprise karena Fedora bisa dibilang kurang stabil untuk penggunaan jangka panjang. Karena update Fedora kira-kira tiap enam bulan sekali.
Memiliki banyak teknologi atau fitur terbaru, bukan berarti Fedora cocok untuk digunakan oleh semua orang. Karena update-nya cepat, maka bisa jadi (atau kemungkinan besar) masih ada fitur yang buggy atau tidak stabil. Maka dari itu, hanya fitur yang benar-benar stabil dan teruji saja yang nantinya akan diteruskan atau diimplementasikan ke OS Red Hat lainnya seperti CentOS Stream dan Red Hat Enterprise Linux (baca: Fedora= upstream untuk CentOS Stream & RHEL).
By The Fedora Project – Free software screenshot Fedora Linux (Kirbix12: Own screenshot using VMware Workstation), GPL, Link
Untuk pengguna desktop kalau mau mencoba Fedora bisa saja kok. Karena Fedora juga mendukung penggunaan GUI. Baik KDE Plasma maupun GNOME. Gambar di atas menampilkan Fedora 42 dengan DE (desktop environment) GNOME 48.
CentOS Stream
Merupakan OS yang letaknya di tengah-tengah Fedora dan RHEL. CentOS Stream bisa dibilang lebih stabil daripada Fedora namun update-nya masih lebih cepat daripada RHEL. Jadi CentOS Stream mungkin akan cocok bagi kalangan yang tidak ingin update-nya terlalu cepat seperti Fedora, namun masih ingin ada “tantangan” (misalnya peroprekan) dibandingkan RHEL. Kalau Fedora tadi dinamakan upstream, nah untuk CentOS Stream ini disebutnya midstream.
Seperti komunitas Linux pada umumnya, komunitas juga dapat membantu mengembangkan CentOS Stream bersama dengan developer Red Hat langsung. CentOS Stream juga bisa dibilang jadi “cuplikan” apa aja fitur-fitur yang kemungkinan akan diteruskan atau dirilis ke Red Hat Linux Enterprise.
Sama seperti Fedora, apabila pengguna desktop ingin menggunakan CentOS Stream, di sini juga mendukung penggunaan GUI. Contohnya adalah gambar di bawah ini yang menampilkan CentOS Stream 10 yang menggunakan DE GNOME 47.
By OS:The CentOS Project, Screenshot:Paowee – Own work. Taken from a VM running CentOS Stream 10., GPL, Link
Apakah CentOS Stream sama dengan CentOS biasa? Tidak, keduanya berbeda. CentOS original dulunya adalah sebagai downstream dari RHEL atau bisa dibilang sebagai “versi komunitas” dari RHEL. Merupakan versi rebuild dari RHEL yang binary compatible dengan RHEL. Artinya, CentOS paket-paketnya sama dengan RHEL. Jadi, CentOS ini bisa dibilang adahal OS yang stabil namun tidak dilengkapi dengan support teknis dari Red Hat langsung.
By Software: CentOS-Project; Screenshot: Paowee – Taken from a VM running CentOS 8.5., GPL, Link
Hal yang cukup “kontroversial” bagi sebagian komunitas Linux adalah pengembangan dari CentOS sebagai “versi komunitas dari RHEL” yang dihentikan. Terhitung versi terakhir CentOS yaitu CentOS 8 sudah mencapai EoL (End of Life) dan pengembangan oleh Red Hat lebih difokuskan ke CentOS Stream. Banyak yang tidak senang karena CentOS Stream skema update-nya adalah rolling release dan berbeda dari CentOS yang bisa dibilang long term support. Jadi untuk mengatasi hal ini, banyak orang yang menggunakan distro alternatif seperti Rocky Linux dan Alma Linux.
Red Hat Enterprise Linux (RHEL)
Merupakan produk utama dari Red Hat. OS ini adalah distro Linux yang sifatnya komersial dari Red Hat. Update dan fitur yang sudah diuji stabil dan “berkualitas” dari Fedora dan CentOS Stream akan dihadirkan pada RHEL. Seperti yang tadi saya sebutkan sebelumnya, developer dapat menentukan “arah” dari distro Linux yang mereka kembangkan. Red Hat “mengarahkan” (duh kalimat yang lebih tepat apa ya?) RHEL sebagai distro Linux untuk enterprise karena stabil (paket dan aplikasi bawaan/yang ada di repo sudah diuji terlebih dahulu), didukung/certified oleh vendor besar (Dell, IBM, dll), memiliki dukungan/lifespan yang panjang, dan juga dilengkapi dengan technical support resmi dari Red Hat.
Karena memang ditujukan untuk penggunaan enterprise, maka RHEL sifatnya berbayar. Pengguna enterprise perlu membayar lisensi untuk mendapatkan support, update, dan patch yang memang dijamin oleh pihak Red Hat. Tapi untuk developer, ada juga versi RHEL yang dapat digunakan secara gratis. Tapi penggunaannya tidak untuk production atau commercial use namun lebih untuk “oprek”. Perlu join program developer dari Red Hat terlebih dahulu baru dapat menggunakan RHEL for developer.
Sejauh yang saya coba, RHEL bisa dibilang cukup fleksibel. Bisa digunakan untuk server tanpa GUI (headless), namun apabila ingin digunakan sebagai desktop/workstation juga bisa. Karena saat instalasi kita bisa memilih opsi, ingin include GUI atau tidak. Contohnya adalah gambar di bawah ini yang menampilkan RHEL 10 yang menggunakan GNOME 47.
By OS: Red Hat, Screenshot: Paowee – Free software screenshot, taken from a VM running RHEL 10., GPL, Link
Nah, jadi kita sudah sama-sama belajar secara singkat terkait apa saja distro Linux yang dikembangkan oleh Red Hat (dan komunitas juga tentunya). Fedora merupakan OS eksperimental – bleeding edge, CentOS Stream – preview dari versi RHEL yang akan datang, dan RHEL – OS “jadi” yang stabil, hasil pengembangan/kurasi dari fitur Fedora & CentOS Stream
Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.