Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing mengenai XCP-ng. Dulu saya pernah buat juga blog post-nya tapi itu hanya sekilas saja. Kali ini saya mau coba belajar lebih banyak tentang XCP-ng.
Apa Itu XCP-ng?
XCP-ng adalah salah satu sistem hypervisor yang sifatnya open-source. Sounds familiar? Ya. Secara sekilas, fungsi utama dari XCP-ng itu mirip dengan Proxmox VE yaitu untuk manajemen virtual machine dan XCP-ng juga sama-sama open-source juga. Namun bedanya adalah XCP-ng memiliki basis dari Citrix Xenserver .
System Requirements
- CPU: 64 bit. Minimal 1.5GHz. Disarankan multi-core >2GHz. Harus mendukung Intel VT/ AMD-V
- RAM: Minimal 2GB. Disarankan >4GB.
- Storage: Minimal 46GB. Disarankan >70GB.
- Network: Minimal NIC 100Mbps. Disarankan menggunakan multiple NICs dan/atau Gigabit or 10Gbps.
Tentu untuk kebutuhan resource disesuaikan dengan rencana penggunaan infrastruktur. Untuk lebih lengkapnya mengenai system requirement dari XCP-ng, bisa cek: https://docs.xcp-ng.org/installation/requirements/
Download Installer
File iso bisa didapatkan dari situr resmi XCP-ng : xcp-ng.org/#easy-to-install.
Saat tulisan ini dibuat, versi terbaru (LTS) adalah versi 8.3. Pilih tulisan Grab the latest … untuk mengunduh file instalasi (sekitar 660MB)
https://mirrors.xcp-ng.org/isos/8.3/xcp-ng-8.3.0-20250606.iso?https=1
Instalasi
Pada pengujian kali ini, berikut beberapa detail teknis dari sistem yang digunakan untuk implementasi XCP-ng:
- CPU: 4 cores 1 socket – 64 bit
- RAM: 32GB
- Disks: 64 & 500GB – satu untuk sistem, dan satu lagi untuk data penyimpanan VM
Set Bahasa
Tahapan pertama dari konfigurasi XCP-ng yang muncul adalah pengaturan bahasa dan keyboard layout.
Pada pengujian kali ini, kita pakai opsi default saja yaitu [qwerty] us.
Mulai Setup
Kita akan dihadapkan pada welcome page dari instalasi XCP-ng. Pada tahap ini, kita dapat melakukan beberapa konfigurasi tambahan seperti untuk load a device driver – F9 dan juga konfigurasi advanced storage classes – F10.
Pada pengujian kali ini, kita lanjut saja (tidak pilih F9 atau F10) pilih tombol OK.
EULA
Seperti layanan/aplikasi pada umumnya, kita juga akan dihadapkan pada EULA (End User License Agreement) atau perjanjian/persyaratan pengguna. Apabila ingin melanjutkan, pilih tombol Accept EULA.
System Hardware & Firmware
Jangan lupa untuk mengaktifkan fitur virtualisasi seperti Intel VT atau AMD V pada sistem yang digunakan untuk instalasi XCP-ng. Apabila tidak, maka akan ada warning seperti berikut:
Untuk instalasi XCP-ng juga disarankan untuk booting-nya menggunakan UEFI karena BIOS sudah deprecated. Penggunaan mode BIOS (instead of UEFI) mungkin saja tidak dapat mendukung upgrade ke versi XCP-ng di masa yang akan datang.
Pilih Disk
Pada tahap ini, kita bisa pilih disk mana yang akan digunakan sebagai tempat instalasi XCP-ng. Pada pengujian kali ini, saya sudah siapkan dua disk (64 dan 500 GB). Dan kita akan pilih disk yang 64 GB untuk instalasi.
Pada tahap ini, ada juga opsi untuk “menyusun” disk yang ada menjadi RAID 1(software/virtual). Tapi untuk opsi RAID ini tidak kita gunakan pada pengujian kali ini.
Kita juga bisa menentukan jenis storage yang akan digunakan oleh VM. Ada dua opsi, yaitu EXT (mendukung thin provisioning) dan LVM (thick provisioning). Pada pengujian kali ini, kita gunakan EXT.
Pengecekan Installer
Selanjutnya, kita pilih “sumber/bahan” instalasi XCP-ng. Ada beberapa opsi seperti local media, HTTP/FTP, dan juga NFS. Karena pada pengujian kali ini menggunakan file iso yang attached, maka kita pilih local media saja.
Kita juga bisa lakukan verifikasi pada “bahan” instalasi (seperti file iso) untuk memastikan bahwa installer tidak corrupt/rusak dengan memilih Verify installation source. Apabila tidak ingin melakukan verifikasi, bisa pilih Skip verification.
Selanjutnya adalah proses verifikasi installer.
Verifikasi insteller selesai. Tidak ada error yang ditemukan. Pilih tombol OK untuk melanjutkan.
Konfigurasi Akun
Selanjutnya adalah konfigurasi akun yang akan digunakan untuk mengakses XCP-ng.
Konfigurasi Jaringan
Selanjutnya adalah konfigurasi jaringan. Kita bisa konfigurasi IPv4, IPv6 atau bahkan dual stack (IPv4 dan IPv6). Namun untuk opsi dual stack masih eksperimental. Kali ini kita pilih yang IPv4 saja.
Ada beberapa opsi yang tersedia. Yang pertama, kita bisa gunakan DHCP untuk alokasi alamat IP secara otomatis. Kedua, kita bisa masukkan alamat IP statis yang kita inginkan. Dan tersedia juga opsi apabila kita ingin menggunakan VLAN.
Pada pengujian kali ini kita pilih IP statis saja. Karena penggunaan DHCP pada sistem seperti hypervisor dikhawatirkan alamat IP-nya akan berubah dan menyebabkan banyak masalah.
Pada pengujian kali ini, alamat IP yang digunakan adalah 192.168.9.40. Dan kita juga tidak menggunakan/mengatur VLAN-nya.
Oiya, hati-hati juga kalau sudah atur alamat IP tapi kita pilih Back-bukannya OK. Maka konfigurasi akan kembali ke halaman saat kita diminta mengatur password (baru saja terjadi).
Selanjutnya adalah kita dapat mengatur hostname dan juga alamat DNS server (apabila diiinginkan).
Konfigurasi Time Zone dan Region
Konfigurasi selanjutnya adalah waktu dan wilayah. Pilih zona waktu yang sesuai dengan lokasi teman-teman. Pada pengujian kali ini, lokasi yang dipilih adalah Asia, Jakarta.
Selanjutnya, kita dapat melakukan konfigurasi NTP (Network Time Protocol) yang fungsinya adalah sebagai protookol untuk menyinkronkan waktu antar perangkat/sistem yang ada pada jaringan.
Ada beberapa pilihan:
Use default NTP servers.
Provide NTP servers manually.
No NTP (not recommended).
Apabila XCP-ng rencananya akan ditempatkan pada isolated environment (tidak terhubung ke internet), maka wajib untuk memiliki internal NTP server. Karena fungsi dari NTP server salah satunya adalah untuk menentukan waktu lokal.
Apabila kita memilih opsi Provide NTP servers manually, kita bisa memasukkan alamat dari NTP server pilihan kita (misalnya kalau ingin pakai punya Google: time.google.com
).
Tapi kali ini kita tidak menggunakan opsi tersebut. Pada pengujian kali ini kita akan menggunakan opsi pertama yaitu Use default NTP servers.
Instalasi
Setelah konfigurasi NTP, akan ada jendela konfirmasi sebelum lanjut ke proses instalasi. Apabila kita sudah yakin dengan konfigurasi yang kita pilih, bisa pilih tombol Install XCP-ng untuk melanjutkan proses instalasi. Dan apabila kita ingin cek ulang konfigurasi, kita bisa pilih tombol Back.
Proses persiapan sistem sebelum instalasi:
Pada pengujian kali ini, proses instalasi membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Apabila instalasi sudah selesai, perlu restart sistem XCP-ng. Dan pastikan agar boot dari disk yang tepat.
Instalasi Selesai
Setelah proses restart berhasil, maka akan muncul tampilan menu utama XCP-ng dalam bentuk CLI. Dari sini kita bisa melihat kondisi umum dari server dan juga melakukan beberapa konfigurasi.
Panel sebelah kiri menampilkan menu-menu yang tersedia. Sedangkan panel sebelah kanan adalah isi dari menu tersebut. Seperti pada gambar di atas, menu yang dipilih adalah Status Display dan isi dari menu tersebut (isinya detail alamat IP dari XCP-ng) ditampilkan pada panel sebelah kanan.
Akses Web UI
XCP-ng juga sudah dilengkapi dengan web interface secara default. Nama dari web interface-nya adalah XO-Lite (Xen Orchestra Lite).. Fungsinya adalah sebagai dasbor untuk manajemen server single host. Apakah bisa untuk multi-host (clustering)? Belum tahu, saya belum pernah mencoba hehe.
Untuk akses ke XO-Lite di web browser, kita bisa menggunakan alamat IP yang digunakan untuk XCP-ng. Username root dan passowrd-nya gunakan seperti yang dikonfigurasi sebelumnya.
Gambar di bawah ini menampilkan tampilan web/dasbor dari XCP-ng yang dibuka dari web browser. Tampilan ini masih “kosongan” alias masih belum ada VM yang dibuat atau konfigurasi lain yang dilakukan (masih fresh install).
Pada halaman utama dasbor, kita bisa melihat kondisi host/server, kondisi/status VM (kalau ada), alarm (notifikasi), berbagai patch yang (mungkin) diperllukan, penggunaan storage, dan juga penggunaan resource (CPU, memori, dan koneksi).
Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.