Salah satu fitur yang ada di Proxmox VE adalah clustering. Fitur clustering ini memungkinkan kita untuk dapat mengelola lebih dari satu host cukup dengan satu interface. Tidak perlu login ke host spesifik untuk melakukan manajemen server. Manajemen server dapat dilakukan dari interface mana saja asal terhubung ke dalam cluster.
Fitur clustering ini adalah fitur bawaan di Proxmox VE. Jadi kita tidak memerlukan lisensi tambahan atau aplikasi tambahan dan bisa langsung digunakan. Berbeda dari VMWare yang memerlukan service terpisah seperti vCenter untuk manajemen clustering-nya.
Multi-Master Cluster
Clustering di Proxmox VE bersifat multi-master. Artinya kita bisa mengakses cluster dan konfigurasi host mana saja (yang tergabung ke dalam cluster tentu saja). Misalnya kita punya 3 node dalam satu cluster (pve151, pve152, dan pve153). Kita bisa masuk dari alamat IP mana saja (IP pve151, pve152, atau pve153 bisa) dan kita bisa melakukan manajemen VM/CT/host mana saja yang terhubung/yang ada pada cluster.
Contohnya pada gambar di atas, kita bisa melakukan akses pada host mana saja dari alamat IP/interface mana saja (dalam satu cluster).
Syarat dan Ketentuan
Tentu untuk urusan per-cluster-an ini ada beberapa kondisi yang perlu dipenuhi:
- Node pertama (cluster creator)
Node pertama yang akan membuat cluster bisa memiliki VM/CT di dalamnya. Node ini yang akan menjadi “cikal bakal” cluster. - Node tambahan (join cluster)
Node yang ingin ditambahkan ke dalam cluster tidak boleh memiliki VM/CT di dalamnya. Hal ini dimaksudkan salah satunya untuk menghindari adanya VMID yang bentrok antara dua host.
Menggabungkan Node yang Sudah Memiliki VM/CT ke Dalam Cluster
Apabila node yang ingin diitambahkan ke dalam cluster sudah memiliki VM/CT di dalamnya, maka ada workaround yang dapat dilakukan:
- Pindahkan file konfigurasi VM/CT terlebih dahulu ke tempat lain, agar pada web interface VM/CT-nya terlihat tidak ada/kosong. FIle konfigurasi VM terletak pada direktori
/etc/pve/qemu-server
, file konfigurasi CT terletak pada direktori/etc/pve/lxc
.
Contoh:
root@pve151:~# ls /etc/pve/qemu-server
101.conf
root@pve151:~# ls /etc/pve/lxc
107.conf
Pada contoh di atas, kita bisa lihat lokasi file VM 101 dan CT 107. - Setelah VM/CT pada host (yang akan join cluster) sudah tidak ada, maka proses join cluster dapat dilakukan. Menunya terletak di Datacenter> Cluster> Join Cluster (paste-kan kode yang didapat dari node sudah terlebih dahulu bergabung ke dalam cluster).
- Setelah proses join cluster selesai, file konfigurasi VM/CT dapat dikembalikan ke tempat asalnya (
/etc/pve/qemu-server
untuk VM, dan/etc/pve/lxc
untuk CT). Pastikan juga VM/CT ID tidak ada yang bentrok. - Untuk rename VM/CT ID, cukup ganti nama file konfigurasi dengan nama yang diinginkan. Misalnya, apabila ingin mengganti VMID 101 menjadi 109, maka cukup ganti nama file konfigurasinya:
# cd /etc/pve/qemu-server
# ls
101.conf
# mv 101.conf 109.conf
Perubahan biasanya akan langsung muncul pada web interface. - Selain VM/CT ID, hal lain yang perlu diperhatikan adalah nama storage. Misalnya host pve151 dan pve152 awalnya (saat masih menjadi server standalone) sudah sama-sama terhubung ke shared storage (NFS) yang sama. Namun penamaannya berbeda.
- Pada pve151, NFS storage-nya dinamai dengan “myNFS” sedangkan pada pve152, NFS storage-nya menggunakan nama “NFSstorage”. Apabila seperti ini, file konfigurasi VM/CT pada pve152 dapat disesuaikan dengan format penamaan yang digunakan oleh pve151.
- Contoh lokasi parameter nama storage pada file konfigurasi VM:
root@pve151:/etc/pve/qemu-server# cat 101.conf
-redacted-
parent: test-snapshot
scsi0: vmpool:vm-101-disk-0,iothread=1,size=10G
scsihw: virtio-scsi-single
-redacted-
Penutup
Clustering di Proxmox VE membantu kita dalam melakukan manajemen server dengan lebih mudah dan sederhana karena kita bisa melakukan konfigurasi pada semua host yang sudah bergabung ke dalam cluster. Ditambah, fitur clustering ini sudah menjadi bawaan sehingga kita tidak perlu instal layanan tambahan atau bahkan lisensi terpisah.
Namun perlu diingat, ada benerapa “aturan” yang perlu diikuti. Untuk node yang akan ditambahkan ke dalam cluster, tidak boleh ada VM/CT aktif (muncul di list VM/CT). Apabila sudah “terlanjur” deployVM/CT pada node tambahan, ada beberapa langkah tambahan yang perlu dilakukan.
Dengan memahami (dan mengimplementasikan) “syarat-syarat” tersebut, proses implementasi cluster Proxmox VE diharapkan dapat berjalan dengan lebih lancar.
Itu dulu tulisan saya kali ini. Sampai jumpa. Bye.