Manajemen File di Linux – part 3 – Ekstensi File di Linux

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau nulis lagi yang berkaitan dengan Linux nih.

Kalau kita biasa menggunakan Windows, kita bisa lihat bahwa file yang biasa digunakan di Windows ada ekstensi di belakang nama filenya. Ekstensi tersebut berperan dalam “menentukan” jenis atau format filenya. Misalnya ekstensi .jpeg berupa gambar, .mp3 berupa audio, .exe berupa aplikasi (executable), dan masih banyak lagi.

Di Linux, sebenarnya ekstensi file tidak begitu berpengaruh. Kita bisa buat file teks baru dengan menggunakan perintah… misalnya nano teks123 lalu kita isi filenya. Maka file tersebut akan bisa dibaca di Linux misalnya kita gunakan perintah cat teks123 walaupun file tersebut tidak memiliki ekstensi seperti .txt.

Kok bisa? Jadi, sistem Linux melakukan “analisis” terhadap isi file, tidak melihat ekstensi file apa yang tertera. Kita juga bisa gunakan perintah file untuk melihat file tertentu itu jenis file apa.

Misalnya, saya ada file teks dengan nama file testing123. Kita bisa gunakan perintah file dan lihat hasilnya:

$ file testing123
testing123: ASCII text

Artinya, file tersebut adalah file biasa dengan encoding ASCII dan file tersebut bisa dibuka dengan berbagai text editor.

Sekarang, kita coba untuk cek file gambar dengan perintah file ini.

$ file 'Screenshot from 2025-07-17 10-23-22.png'
Screenshot from 2025-07-17 10-23-22.png: PNG image data, 422 x 600, 8-bit/color RGB, non-interlaced

Perintah di atas berhasil menunjukkan bahwa file tersebut adalah gambar dengan format PNG, lengkap dengan resolusi dan beberapa detail lainnya.

Perintah file memanfaatkan “magic number” dalam mengidentifikasi jenis file. Karena tiap file memiliki tanda tersendiri pada byte pertama-nya (tapi untuk hal ini saya belum banyak belajar hehe).

Kesimpulan: Mengapa Ini Penting?

Penggunaan perintah file bisa membantu kita dalam beberapa hal:

  • Keamanan, menghindari mengeksekusi file berbahaya yang “menyamar” menjadi file biasa (biasanya ada di email spam/scam)
  • Troubleshooting, misalnya ada file aneh yang tiba-tiba muncul, bisa kita cek terlebih dahulu pakai perintah file
  • Kompatibilitas, membantu kita memastikan bahwa file yang dimaksud, kompatibel dengan aplikasi yang akan digunakan.

Tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *