Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing lagi pembelajaran saya terkait Linux. Sebenarnya ada tujuan lain yaitu dari Excellent ingin timnya belajar lebih banyak tentang Linux, khususnya Red Hat Enterprise Linux.
RHEL adalah salah satu distribusi Linux yang banyak digunakan di kalangan enterprise. Apa bedanya dengan Linux biasa seperti Ubuntu dan Mint? Saya belum bahas ke sana. Kita mulai dari awal aja dulu ya.
Linux di Sekitar Kita
By Developers.android.com – https://developer.android.com/design/media/index_landing_page.png, CC BY 2.5, Link
Kita sadari atau tidak, saat ini di sekitar kita banyak perangkat yang sebenarnya ada kaitannya dengan Linux. Linux bukan sekadar “OS selain WIndows” yang digunakan di komputer saja namun lebih dari itu.
Kalau kita punya ponsel Android, sebenarnya OS Android itu kernel-nya berbasis Linux. Perangkat lain yang masih berkaitan dengan Linux seperti (beberapa) Smart TV, sistem entertainment pesawat, dan yang sangat “besar” (mungkin, #cmiiw) adalah lebih dari 90% layanan internet/infrastruktur cloud dibangun di atas sistem dengan basis Linux.
Linux dan Open-Source
Contoh platform open-source By Wikimedia Foundation, CC BY-SA 3.0, Link
Kalau bahas Linux biasanya gak jauh dengan kalimat open-source. Kadang kalimat open-source ini juga jadi “candaan” misalnya “Indonesia negara open-source, data masyarakat bisa bocor” dan hal-hal serupa.
Apa benar itu definisi dari open-source? Sistem yang tidak aman? Tidak juga. Kita pakai saja analogi lain.
Misalnya suatu software menggunakan filosofi closed-source. Artinya yang bisa melakukan pembaruan/perbaikan apabila ada masalah adalah tim dari pengembang aplikasi tersebut atau pihak yang memiliki akses/kendali terhadap source code dari aplikasi tersebut. Artinya kita “ketergantungan” pada vendor tersebut dalam hal perbaikan atau pengembangan aplikasi.
Lain halnya dengan aplikasi yang menerapkan prinsip open-source. Setiap orang bisa mengakses source-code dari sistem tersebut dan bisa diubah sesuai dengan keinginan kita.
Biasanya sistem open-source memiliki komunitas yang kolaboratif dimana perbaikan bug dan pengembangan fitur dilakukan bersama-sama oleh anggota komunitas. Tentang masalah keamanan, karena setiap orang bisa mengakses source code, artinya apabila ada vulnerabilities atau kerentanan pada sistem, maka celah keamanan tersebut bisa lebih cepat teridentifikasi/”ketahuan”. Sehingga perbaikan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Kernel?
By Conan at English Wikipedia, CC BY 3.0, Link
Istilah Kernel juga sering muncul apabila kita membicarakan Linux. Kernel bisa dibilang adalah inti dari sistem operasi yang fungsinyua adalah mengelola hardware dan software. Umumnya, kalau membicarakan “Linux” sebenarnya adalah merujuk kepada kernel Linux yang digunakan dalam “distribusi OS berbasis Linux”.
Distribusi Linux (biasa disebut juga sebagai Distro) adalah sistem operasi yang berisi kernel dan aplikasi/service lain seperti:
- bootloader
- package manager
- libraries&other tools
- dll
Pengembangan Distro Linux
By Allman – Own work, CC0, Link
Pengembangan distro Linux (atau sistem open-source secara umum) biasanya dikembangkan oleh komunitas/sukarelawan yang meluangkan waktu mereka untuk berkontribusi.
Red Hat memiliki proyek “Fedora” (ya, ini juga nama salah satu distro Linux) dimana pengembangannya dibantu oleh komunitas/sukarelawan.
Kemudian, pihak Red Hat melakukan pengembangan lebih lanjut dari Fedora, dan jadilah Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Yaitu sebuah sistem operasi berbasis Linux dengan dukungan komersial dari Red Hat langsung.
Kenapa SysAdmin Perlu Belajar Linux?
By Benedikt.Seidl – Eigenes Werk (own work) / source top500.org, Public Domain, Link
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mayoritas infrastruktur server&cloud adalah berbasis Linux. Sehingga kemampuan/skills terkait Linux bisa sangat bermanfaat. Misalnya keterampilan mengenai CLI bisa diterapkan juga pada berbagai tool yang ada di Linux seperti Ansible yang merupakan program yang bisa digunakan untuk melakukan otomatisasi berbagai task pada sistem.
Dengan memahami sistem Linux, SysAdmin juga dapat lebih mudah dalam memahami sistem yang digunakan mulai dari tingkat aplikasi bahkan sampai ke inti dari sistem Linux-nya. Apabila sudah familiar, maka troubleshooting dapat menjadi lebih mudah.
Kemudian, penggunaan sistem open-source umumnya dapat membantu mengurangi pengeluaran perusahaan. Misalnya dalam hal penggunaan lisensi proprietary/closed-source yang umumnya lebih mahal dibandingkan dengan solusi open-source.
Penutup
Mempelajari Linux bukan hanya belajar tentang OS, tapi kita juga bisa mendapatkan perspektif baru mengenai lingkungan open-source yang memungkinkan kita melakukan hal-hal yang biasanya tidak memungkinkan pada sistem proprietary.
Selain itu, kita juga belajar bahwa penggunaan Linux bukan sekadar pada OS desktop saja, melainkan lebih dari 90% server di dunia berjalan di atas sistem berbasis Linux.
Untuk tulisan kali ini sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa. Bye.
Leave a Reply