Sistem operasi berbasis Linux memiliki poin unik tersendiri. Karena sifat Linux yang “bebas”, membuat banyak pihak yang mengembangkannya. Hal ini juga menjadi salah satu faktor mengapa banyak sekali distro Linux yang ada. Hal ini mungkin saja membingungkan orang yang ingin belajar atau mencoba Linux untuk yang pertama kalinya. Bingung pakai distro apa, perbedaan satu distro dan distro lain itu apa, dan hal-hal lainnya.
Gak jarang, banyak pengguna Linux (yang sudah cukup berpengalaman pun) juga ingin coba-coba pakai banyak jenis distro Linux. Mungkin ingin tahu, ingin coba, dan juga ingin oprek berbagai macam distro Linux. Terkadang, distro hopping malah membuat frustrasi karena tidak kunjung menemukan distro Linux yang “pas”.
Apakah saya termasuk orang yang distro hopping? Bisa dibilang iya. Tapi sejauh ini untuk penggunaan pribadi saya masih pakai yang berkaitan/berbasis Debian/Ubuntu. Misalnya Zorin (menurut saya paling nyaman), Linux Mint, Pop!_OS, dan yang terakhir (yang saat ini terinstal di komputer saya) adalah Ubuntu 25.
Kenapa pindah pindah?
Kadang pindah karena ada masalah teknis dan ingin coba pakai distro lain dengan harapan isu yang dialami bisa fixed di distro lain. Atau ingin coba saja distro lain yang baru keluar.
Itu saja dulu tulisan saya kali ini. Apakah teman-teman pembaca suka distro-hopping juga? Atau sudah ada “distro permanen” yang dipilih/digunakan?
Sampai jumpa. Bye.