Kami diantar Kang Zulfikar ke tenda keong. Saat itu di area campervan (tenda keong termasuk di area campervan), di sebelah tenda kami juga ada yang sedang beberes membangun tenda (bawa tenda sendiri, sekeluarga). Saat kami sampai, cuacanya cukup cerah (sudah tidak hujan) namun di beberapa titik agak becek. Suhu udara sepertinya sekitar 24-26 derajat Celsius.
Di depan pintu gerbang juga ada plang Rawa Gede berukuran besar.
lensa saya burem, berembun
Di dalam tenda keong sudah ada lampu, colokan (satu), kursi mancing, alat masak (panci, penggorengan, kompor & gas portable), matras, bantal, dan selimut. Lantai atau dasar dari tenda keong ini dari kayu dan agak di atas tanah, jadi gak langsung nempel dengan tanah.
view dari dalam tenda, pakai hp wisnu
Pemandangan dari dalam tenda sangat indah. Di depan ada sungai kecil, depannya lagi ada saung-saung, depannya lagi ada danau besar. Di seberang danau adalah area nature camp dan di atas bukit itu ada tempat wisata dan camping ground Curug Cidulang. Beda elevasi sekitar 400m dari Rawa Gede (Rawa Gede sekitar 900-1000mdpl) dan jalanan ke sana (saya lihat di Maps) lebih ekstrim.
Area campervan ini juga terdapat beberapa fasilitas seperti mushola, toilet, aula, dan ada warung juga. Motor kami diparkir persis di belakang tenda kami.
yang sebelah kiri ada sekretariat/kantor pengurus dan warung makan, tengah (gedung besar) aula, sebelah kanan ada mushola
Sekitar jam 1 atau 2 gitu (lupa) kami pun berkeliling area Rawa Gede. Rutenya saya gambarin aja ya wkwk.
Dari tenda keong nyebrang ke “pulau kecil” (lebih ke tanah rawa sih, tanahnya lembek) yang ada saung-saungnya. Saung-saung ini bisa dipakai makan oleh pengunjung Rawa Gede yang hanya berkunjung (tidak camping). Tidak ada reservasi, siapa cepat dia dapat. Sayang, kondisi beberapa saung terlihat rusak namun saya juga melihat (sepertinya) pembangunan saung baru.
Melewati area persaungan ini pakai jembatan bambu. Terus ke arah barat dan menyebrangi danau. Jembatan danau ini berupa jembatan terapung (pakai gentong) namun harus berhati-hati karena beberapa titik gak ada pegangannya dan beberapa gentong pelampung juga rusak.
Lewat jembatan apung ini bergoyang-goyang dan bisa bikin agak pusing dan mual hehehe. Di jembatan ini juga ada spot fotonya.
Selesai nyebrang, di sisi barat ada banyak lapak atau warung yang menjual makanan dan juga penyewaan perlengkapan camping. Parkir motor juga bisa di sini.
Lanjut dari area perwarungan ada kolam renang (untuk anak) dan ke arah kanan (makin ke barat) juga ada jalan menanjak dan ada curug kecil.
jalan ke arah curug
curugnya keliatan gak?
view dari area curug
Curugnya ini relatif kecil. Di bawah curugnya juga ada kolam kecil (biasa juga dipakai bocah untuk main air).
Beres dari curug, kami kembali ke bawah. Selain kolam renang, ada juga kolam ikan yang bisa untuk “terapi” atau makanin kulit mati yang ada di kaki kita. Geli.
Lanjut dari kolam ikan, kami jalan terus menyusuri area family camp hingga ke ujung yaitu nature camp. Untuk family camp areanya (yang saya perhatikan) ada beberapa yang datar (bertingkat) dan untuk nature camp sedikit lebih terjal. Di berbagai titik camp juga disediakan beberapa wahana air (baca: toilet).
Makin siang (atau sore?) ternyata makin banyak yang datang untuk camping. Banyak juga yang sedang mendirikan tenda saat kami berjalan ke nature camp, jadi gak jarang kami “permisi-permisi” ke pengunjung lain.
nongkrong dulu di rerumputan nature camp
Selesai dari nature camp, kami pun kembali ke tenda kami. Namun sebelumnya mampir beli makan dulu di area warung. Banyak yang jualan makanan. Saya sendiri beli nasi rames isi telor dadar, tempe orek, dan kuah seharga Rp15.000,-. Hmm masih wajar lah ya gak terlalu mahal.
-bersambung-