Hai semuanya, apa kabar?
Kali ini saya mau nulis tentang aplikasi editor text yang banyak digunakan di Linux (GUI), yaitu gedit (tampilan menu biasanya “Text Editor”).
Saya cukup sering menggunakan aplikasi ini untuk mencatat berbagai hal, biasanya terkait pekerjaan. Karena aplikasinya cukup “nyaman” digunakan, dan juga ringan.
Namun, ada hal yang cukup perlu diperhatikan apabila kita tidak teliti. Yaitu, secara default aplikasi ini tidak menyalakan opsi autosave-nya. Sudah beberapa kali saya gunakan aplikasi gedit ini dan saya lupa untuk save atau saat shutdown komputer.
Saat saya cek kembali apakah teks yang sudah saya buat tersebut tersimpan atau tidak, jawabannya.. Tidak.
Berbeda dengan Notepad yang ada di Windows 11 saat ini yang (sejauh saya gunakan) sudah aktif fitur autosave… atau mungkin bukan autosave filenya, namun sesi dari Notepad tersebut tidak hilang (saya belum konfirmasi mana yang tepat) saat kita close Notepad atau bahkan saat Windows-nya kita shutdown.
Namun, saat saya cek aplikasi gedit (pengaturan), ternyata gedit memiliki fitur autosave.
Kita buka terlebih dahulu menu pengaturannya dengan pilih menu (☰)> Preferences> Editor
Atur deh ingin seberapa sering gedit melakukan autosave. Ada juga opsi lain untuk membuat salinan dari file sebelum melakukan save.
Itu dulu tulisan kali ini. Sampai jumpa. Bye.