Akhirnya Pilih Rawagede

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya.

Setelah berbagai rekomendasi tempat liburan yang cukup banyak, akhirnya kami memutuskan untuk lebih memilih Situ Rawagede. Salah satunya karena untuk Situ Rawa Cangkuang sudah penuh di tanggal yang kami pilih.

Selain itu, faktor atau alasan lain yang membuat kami lebih pilih Rawagede adalah akses ke lokasi. Akses ke Rawa Cangkuang cenderung lebih terjal dan disarankan untuk menggunakan mobil jip dari pengelola.

Untuk saya pribadi, saya lebih banyak “riset” atau cari tahu tentang Rawagede. Di Rawagede saya lihat di berbagai video YT fasilitasnya tergolong lengkap. Ada banyak warung yang dapat memudahkan kita apabila butuh sesuatu saat camping.

Di Rawagede sendiri ada berbagai pilihan paket. Mulai dari tenda camping biasa, tenda keong, dan juga rumah kabin. Untuk “humor”, kami sebut tenda biasa=tenda biasa, tenda keong= tenda pro, rumah kabin= tenda pro max.

Untuk harga paket bisa cek di Instagram pengelola Rawagede.

image host

Kami berdiskusi (berlima) mau pilih tenda biasa atau tenda keong. Salah satu concern kami adalah cuaca hujan yang sedang sering turun belakangan ini. Kalau pakai tenda biasa bisa-bisa kurang nyaman atau ada “drama” kalau hujan lebat.

Lihat-lihat gambar ternyata kalau tenda keong di bawahnya ada fondasi dan lantai kayu, sehingga tidak langsung ke tanah.

image host

Kapasitas 4-5 orang. Sudah dapat matras, bantal, selimut, kompor+gas portabel, nesting set (alat masak). Tenda keong juga sudah dilengkapi lampu dan colokan listrik (tapi untuk rol kabel tambah biaya). Menarik untuk kami yang bisa dibilang jarang atau belum pernah camping.

Untuk lokasi camping di Rawagede ada tiga lokasi utama. Campervan area, family camp area, & nature camp area. Untuk tenda keong terletak di area campervan, gabung dengan pengunjung yang camping sambil bawa mobil.

Family & nature camp areanya masih lebih ke dalam. Dari area campervan perlu menyebrangi danau terlebih dahulu, atau melalui gerbang satu lagi. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar berikut:

image host

Fasilitas seperti toilet cukup banyak dan tersebar di berbagai titik, tersedia juga beberapa mushola seperti di area campervan dan juga dekat gerbang alternatif.

Untuk pemesanan dan pembayaran infonya bisa didapatkan dari akun Instagram pengelola. Transfer manual, tidak pakai aplikasi. Btw untuk wisata Rawa Cangkuang pemesanannya sudah bisa pakai website atau aplikasi dan jadinya terkesan lebih profesional, rapi, dan aman hehehe.

Oleh admin IG saya pun diarahkan untuk mengubungi Pak Agus Salim terkait pemesanan lebih lanjut dan pembayaran. Saya sempat ngeri juga dengan sistem TF konvensional seperti ini #IYKYK. Tapi saat saya cek lebih lanjut seperti menggunakan TrueCaller, muncul nama “Agus Rawagede” dan lebih meyakinkan saya bahwa Pak Agus ini benar merupakan pengurus/pengelola Rawagede.

Oiya, di beberapa pinned post dari akun Instagram @rawagede_official juga ada himbauan/peringatan bahwa akun mereka yang sebelumnya terkena hack dan sudah ada korbannya.

Saya tanyakan ke kontak Pak Agus terkait pembayaran, dan ternyata untuk DP-nya fleksibel alias sesuka kita. Jadinya saya bayar dulu Rp100.000,- hehehe.

Untuk paket Tenda Keong (4 orang) harga paketnya adalah Rp550.000,-. Namun karena kami rencananya lima orang, maka tinggal tambah tiket seharga Rp45.000,-. Jadi totalnya adalah Rp595.000,-.

Sudah mendekati hari-H, namun ada salah satu teman saya yang mendadak tidak bisa ikut karena ada pekerjaan dadakan di kantornya. Akhirnya kami memutuskan untuk tetap pergi, namun hanya ber-empat.

Hmm…

 

 

Leave a Comment