UPM – Ujian Pengendali Mutu Unindra, dan cerita lain

Di Unindra, selain ada UTS-UAS (UAP kalau paket non reguler) ada juga ujian yang namanya UPM atau Ujian Pengendali Mutu. Tidak semua mata kuliah, hanya beberapa saja. Ada hal yang berbeda daripada ujian biasa, yaitu UPM dilaksanakan di hari kerja dan harus pakai pakaian hitam-putih.

Karena diadakan di hari kerja, jadi saya perlu izin dulu ke atasan. Di tempat saya kerja, manajemen mendukung kalau karyawannya sedang dalam pendidikan. Saya izin ke HRD dan manager (juga Pak Boss) sepekan sebelumnya dan diizinkan. Untuk jadwal UPM saya kali ini dimulai pukul 4 sore, dan beberapa hari berbeda (karena kelas yang saya ambil “terletak di” beberapa semester yang berbeda- seperti kelas SMT 1, SMT3, dan SMT 7). Mungkin akan berbeda dengan mahasiswa lain.

Berangkat dari kantor sekitar jam setengah tiga sore. Kali ini saya bawa motor karena khawatir parkiran mobil penuh (update: saya lihat sepertinya masih ada beberapa slot kosong). Jalanan cukup lancar dan sampai di kampus dan ruang kelas, tenyata overall sama saja dengan UAP/ujian akhir seperti biasanya. Sifat ujian juga masih open book (mungkin berbeda dengan kelas/program lain).

UPM hari pertama mata kuliah kalkulus dasar. Ada yang bisa dikerjakan, ada juga yang sulit. Tapi sebagian besar soal berhasil terisi hehe. Waktu ujian sampai jam 17:30.

Ujian selesai, artinya cerita ini lanjut ke cerita pribadi yang gak berkaitan dengan ujian.

Ke parkiran, lanjut pulang. Rencananya mau cari makan terlebih dahulu (ayam goreng) namun ternyata lapak fried chicken-nya gak bisa buat dine in. Mau cari tempat makan lain aja.

Di Jalan Raya Condet ternyata jalanan cukup macet. Mendekati jam 6 sore, saya mampir dulu ke Mushola Imam Syafii (MUIS) – Condet. Saya lihat ternyata waktu Maghrib masih sekitar 15 menit lagi. Di seberang mushola saya lihat ada lapak kebab. Lumayan buat isi perut dengan praktis dan gak terlalu mahal.

image host

image host

Di MUIS ini saya rasakan nyaman. Ruang salat dingin dan wangi. Sedia cukup banyak minyak wangi juga untuk dipakai jamaah. Walau namanya mushola, tapi dalamnya cukup besar kok. Ada juga tempat isi ulang galon yang bisa dipakai gratis. Cukup banyak warga yang isi ulang air disini.

Setelah magriban dan ngopi, lanjut perjalanan pulang. Cuaca rintik-rintik hujan tapi tidak deras. Saya juga memutuskan untuk tetap jalan dan tidak pakai jas hujan. Alhamdulillah kondisi jalanan cukup lancar. Arah Kalimalang juga hanya sekadar padat tidak seperti Sabtu siang.

Lanjut perjalanan pulang, dan sampai di rumah sekitar jam 9 malam (loh kok bisa?)

Sampai jumpa, bye.

Leave a Comment