Jadi beberapa hari yang lalu ayah saya menawarkan ISP lokal yang ada di komplek, yang harganya lebih murah dari Indihome. Saya sudah pakai Indihome sejak SMA, sepertinya dari 2015. Memang, untuk ISP baru ini kecepatannya hanya 10 Mbps (Indihome 30 Mbps) tapi setelah dipasang selama satu pekan ini ternyata masih cukup lancar kalau untuk penggunaan harian seperti medsos dan nonton YT.
Saya harus pisah dengan Indihome. Dulu saat 2015an belum banyak ISP yang sampai ke komplek saya. Kalau tidak salah baru Indihome saja dulu yang masuk. Jadinya kami sekeluarga langganan Indihome. Namun saat ini sudah jauh lebih banyak ISP yang melayani wilayah komplek saya.
Saya cari-cari prosedur berhenti berlangganan Indihome. Ternyata harus ke Grapari. Menyiapkan dokumen seperti KTP, surat kuasa (kalau atas nama yang berbeda). Pekan lalu saya sempat ke Grapari Bekasi (BCP). Ternyata perangkatnya (router) harus dibawa juga. Jadinya saya tunda proses berhenti berlangganan hingga sekitar satu pekan.
Hari Rabu kemarin (25/09) saya coba lagi ke Grapari. Untungnya Grapari BCP buka hingga jam 8 malam. Sekitar jam 16:40 saya berangkat dari kantor. Langit sudah sangat mendung, saya pakai jas hujan dulu (lagi gak bawa mobil).
Sampai juga di BCP sekitar jam 5. Kali ini saya masuk dari lantai basement yang dulunya ada toko baju (Matahari kayanya?). Saya lihat ternyata sudah kosong.
Lanjut ke Grapari. Disambut petugas keamanan dan dibantu untuk ambil tiket. Saya diminta nomor pelanggan Indihome dan nomor hp yang aktif. Nomor hp yang aktif harus pakai nomor Telkomsel ternyata. Saya pakai ByU dan bisa. Selanjutnya saya menunggu nomor saya dipanggil.
Sekitar tiga puluh menit menunggu, akhirnya nomor antrian saya dipanggil. Saya jelaskan tujuan saya datang ke Grapari yaitu berhenti berlangganan Indihome. Petugas Telkomsel meminta email saya untuk pengiriman dokumen berhenti langganan dan juga form untuk kirim detail seperti KTP.
Karena Indihome yang terdaftar atas nama ayah saya, jadi saya juga bawa KTP ayah saya. Sebenarnya saat saya tanya admin Indihome di Twitter, ada persyaratan surat kuasa. Namun saat saya dilayani di Grapari, karena masih satu KK jadinya saya diminta mengirim foto KK saja tidak perlu surat kuasa (saya sebenarnya sudah menyiapkan surat kuasa. untung saja surat kuasanya belum pakai meterai).
Proses proses, dan ternyata pembayaran Indihome selama ini adalah untuk pembayaran bulan lalu dan batasnya hingga tanggal 20. Misalnya di Bulan September ini ada tagihan yang jatuh tempo di tanggal 20 September, nah tagihan itu sebenarnya untuk bulan Agustus. Jadi kali ini saya harus membayar biaya terakhir dari tanggal 01/09 hingga 25/09 (dihitung pro-rata).
Awalnya saya kira tagihan Bulan September itu ya untuk Bulan September. Kalau begini artinya lebih cepat putus (misalnya awal September), makin murah juga biayanya. Pembayaran bisa tunai atau pakai kartu debit.
Selesai urusan Indihome, lanjut perjalanan lagi. Keluar parkiran ternyata hujan, tapi gak begitu deras. Tujuan selanjutnya, Masjid Al Azhar Summarecon Bekasi. Salah satu masjid paling nyaman menurut saya di Bekasi. Dulu saya juga sering Sholat Ashar di masjid ini, sambil menunggu jam pulang ibu saya (jemput) waktu belum bekerja di Excellent.
Ternyata tempat wudhu pria sudah ada yang berubah, ada pulau tengahnya. Dulu sih belum ada (2022).
Habis wudhu, cuaca hujan, dan masuk ke ruang utama yang ACnya banyak=dingin. Enaknya di masjid ini juga imamnya gak begitu cepat bacaan dan gerakannya. Di bagian depan ruang sholat juga ada kolamnya. Berhubung mendekati waktu Isya, sekalian Sholat Isya dulu baru pulang.
Selesai Sholat Isya lanjut pulang ke rumah. Ternyata masih hujan. Ya sudah. Pulang hujan hujanan. Pengguna kacamata kalau motoran sambil hujan (apalagi malam) jadi dilema ya. Buka kaca = kena air hujan. Tutup kaca = mengembun. Hehehe.
Itu dulu cerita saya kali ini. Sampai jumpa. Bye.