Waktu itu sempet sering kepikiran, tahun 2024 belum pernah ke Bogor lagi nih. Pengen jalan-jalan (motoran) ke Bogor. Misalkan kaya ke Cileungsi (Kab Bogor, sebelahan sama Bekasi) kan bisa tuh, gak kejauhan. Kemarin, tanggal 23, paginya saya masih mikir-mikir. Jadi gak ya motoran ke Bogor. Sendirian aja. Akhirnya saya jadiin tuh.
Sekitar jam 7an siap-siap dulu. Ambil helm full face yang udah lama banget gak saya pake. Udah sarapan juga. Sekitar jam 8-an mulai jalan.
Rute yang saya ambil adalah Jalur Cibitung – Setu – Cileungsi. Yang lewat kampus STTD. Jalur yang sama dengan yang saya sering lewati kalau PP Bekasi-Bogor saat kuliah dulu.
Di perjalanan cukup lancar dan udaranya saya rasa cukup sejuk, gak terlalu panas. Ada beberapa perubahan di jalur ini, diantaranya adalah perlintasan Tol. Sekarang ada beberapa simpang baru karena ada gerbang tol baru.
Untuk jalur sampai Pasar Setu, belakangan ini saya beberapa kali udah pernah kesana. Tapi kalau terus ke Selatan kayanya udah cukup lama gak kesana. Wah pas nulis ini lupa lagi nih ada poin-poin menarik apa lagi ya, soalnya saya lanjutin ngetiknya pas Hari Kamis, bukan pas Senin. Jadi ada beberapa yang kurang inget hehe.
Selama perjalanan saya gak ngantuk. Soalnya pas sarapan sekalian ngopi juga, dan dengerin podcast di perjalanan. Dulu saya pernah tuh pas ke Bogor pagi-pagi (yaa sama sekitar jam 7-8 kayanya) tapi pas ngantuk banget. Sempet microsleep juga dan nyium pantat mobil (Mobil Carry kayanya). Untung gak nabrak, cuma “nyentuh/nyium” aja hihi.
Di beberapa titik ternyata masih ada yang jalannya hancur, seinget saya salah satunya di arah Perumahan Metland Cileungsi. Metland Cileungsi ini dekat dengan perbatasan Kab. Bogor dan Kab. Bekasi. Tapi yang saya lihat dari dulu gak ada tugu atau gerbang perbatasannya. Mungkin gak begitu spesial ya hehehe.
Sebenernya lewat komplek Metland Cileungsi juga bisa tembus ke Metland Transyogi, yang ada Mall Metropolitan Cileungsinya itu. Nahh, Mall Metropolitan Cileungsi inilah yang jadi “titik tujuan” di aplikasi navigasi saya hehe.
rute Cibitung-Cileungsi
Sejauh ini (yang saya inget), Metland yang pernah saya kunjungi itu:
- Metland Cibitung (paling sering)
- Metland Tambun
- Metland Cileungsi
- Metland Transyogi
- Metland Cikarang (belum “jadi”, masih baru dibangun)
- Metland Menteng
Saya lanjut perjalanan lewat jalan raya, gak masuk ke komplek. Gak lama lewatin Metland Cileungsi, sampai juga di Gerbang Metland Transyogi, gerbang yang langsung ke arah Mall. Persimpangan ini dulu kalau sore, sekitar jam 4-5 an sering macet.
Cerita lagi (mulu). Dulu saya pernah pas balik ke Bogor sore-sore, sekitar jam 5 hujan deras banget. Lebat banget. Waktu itu udah di komplek Metland Transyogi, udah deket Mall. Akhirnya saya mampir ke Mall dan “neduh” nyampe sekitar jam 7 malam, lanjut balik ke Rumah (Cibitung). Gak ke Bogor hihi. Ke kampusnya besok pagi.
Balik lagi ke cerita utama. Sampai di titik tujuan saya malah bingung. Kemana lagi ya.. Mau masuk Mall juga agak males. Jadi saya mampir dulu ke ruko kosong untuk parkir, cek hp dan mikir selanjutnya mau kemana lagi ya.
Sekalian cek helm juga. Visor/kacamata di helm gak mau naik. Sebelumnya bisa. Wah kayanya ada bagian yang rusak/patah nih.
Beberapa tujuan yang sempet saya pikirkan:
- Tugu Tegar Beriman- Jonggol. Pengen kesini soalnya temen-temen gowes sering kesini dan foto, ibarat jadi “landmark” sebelum ke tujuan selanjutnya. Tapi kayanya masih agak jauh (sekitar 10km-an) dan saya juga belum pernah ke daerah Jonggol.
- Bogor Kota. Masih jauh banget, 40km-an. Dan gak persiapan banyak kalau ke Bogor Kota.
- Jakarta via Cibubur. Jakarta=Panas hehe.
- Kota Wisata.
Akhirnya saya pilih ke Kota Wisata. Lanjut keluar dari area Metland ke arah Selatan. Ke Jalan Raya Transyogi. Melewati Terminal Cileungsi dan Pasar di bawah flyover. Lanjut lurus ke arah Barat. Wah udah lama nih gak ke daerah ini pakai motor saya setelah.. Kayanya 2020 saya terakhir motoran kesini.
Salah satu yang saya notice selama perjalanan ini adalah banyak debu. Hp saya disimpan di holder dan debunya cukup banyak hehe. Enaknya jalan raya ini (arah Cibubur) adalah jalannya lebar. Tiga jalur. Saya juga lihat ada MR DIY di sisi kiri jalan. Akhir-akhir ini yang mulai sering muncul adalah outlet MR DIY, Minimarket O! Save, dan toko elektronik EraBlue. Kalau dulu kan Mixue tuh yang banyak bermunculan hehe.
Arah ke Kota Wisata sebenernya gak terlalu jauh dari flyover Cileungsi tadi. Tapi saya lanjut lurus ke arah Barat biar agak jauhan dikit wkwk.
Sampai di daerah Cikeas, arah kiri (Selatan) adalah ke arah Bogor/Depok via Tapos. Saya kalau ke Bogor dulu sering belok disini. Arah rumah SBY juga sama kesitu juga. Dulu kan saya taunya Cikeas identik dengan SBY. Tapi jelas, saya belum pernah mampir ke rumah SBY.
Saya lanjut lurus sedikit dan putar balik. Daerah sini banyak restoran/tempat makan. Ada Richeese, Emado Shawarma, Popeyes, dll. Pengen sih, tapi gak dulu deh. Sekarang gerbang Kota Wisata (yang sisi Utara) juga jadi beda. Lebih lebar dan lebih rapi, karena ada gerbang tol baru sekarang. Ruas tol Cimanggis-Cibitung (lanjut Cibitung-Cilincing). Tapi saya kurang tau apakah full ruas udah operasional atau belum.
kota wisata arah kiri (utara)
Komplek Kota Wisata ini bisa dibilang komplek orang kaya, atau daerah mahal. Saya juga belum pernah mampir buat jajan di daerah ini. Mungkin teman-teman bisa tebak kenapa hehehe. Jauh “tingkat”-nya dari Metland wkwk. Komplek ini juga enak buat motoran. Jalan lebar, cukup mulus, dan juga batas kecepatan 60. Tinggi juga ya.
Saya belok ke arah.. Mana ya. Dan ternyata ada Mall baru di daerah ini. Living World.
Di daerah sini juga ada beberapa sekolah yang kayanya sekolah internasional. Lanjut ke arah timur, ke arah gerbang keluar Kota Wisata yang tembus ke arah Jalan Raya Narogong-Cileungsi. Nah ke arah timur ini banyak tempat komersial yang rasa-rasanya harganya lebih terjangkau.
Tiba juga di Jalan Raya Narogong. Jalan ini yang saya tahu identik dengan truk-truk besar. Karena sepanjang ruas jalan ini banyak pabrik, arah TPA Bantar Gebang, dan juga jalan lintas dari Cileungsi ke arah Bekasi. Dan juga berdebu.
Gak lama perjalanan di jalan raya ini, tiba juga di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Kondisi jalan disini ada yang mulus, ada juga yang rusak, ada juga yang bergelombang. Pemotor harus lebih hati-hati di ruas jalan ini karena kondisi jalan yang beragam, banyak kendaraan besar yang lewat, dan juga kecepatan kendaraan disini yaa lumayan kenceng karena jalan raya. Jalan raya ini gak ada median/pembatas tengahnya juga.
Saya dulu kalau balik dari Bogor, motoran malam-malam lebih sering ambil jalan Narogong ini daripada Cileungsi-Setu (jalan berangkat yang tadi diceritain). Karena, ya memang lebih bahaya karena banyak truk besar tapi kalau malam di jalur ini masih lebih ramai daripada jalur Cileungsi-Setu. Saya pernah malam-malam lewat jalur Cileungsi-Setu. Sepi cuy, mana masih ada lahan kebun yang kalau malam.. Gelap.
Di lintas Narogong ini juga sebagai akses ke TPA Bantar Gebang. Dulu saya pernah ngide pengen liat gunung sampah. Motoran. Nyasar dong. Tapi iya nyampe masuk bener-bener ke wilayah gunung sampahnya (kalian kayanya tau lah ya aroma apa yang saya cium hohoho). Tapi nyasar.
Balik lagi ke cerita awal. Di persimpangan Jl. Pasar Lama, saya ambil arah kanan (timur) ke arah Vida. Lanjut ke arah Zamrud, Mutiara Gading Timur (MGT), Grand Wisata, dan Tambun. Akhirnya saya sampai di rumah sekitar jam 11. Hmm.
Gitu deh perjalanan singkat saya di akhir pekan kemarin. Sampai jumpa, Bye~