Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau lanjutin tulisan yang kemarin. Kemarin kita udah sama-sama coba konfigurasi penyimpanan Ceph, nah sekarang kita coba yuk Ceph-nya udah bisa dipake buat VM atau belum.
Kita buat VM dulu. Di pengujian kali ini saya coba buat VM Linux Mint. Konfigurasinya secara umum mirip VM lain, namun untuk penyimpanan VMnya pilih Ceph shared storage yang kemarin kita buat (gambar 1).
gambar 1
Selanjutnya konfigurasi VM seperti biasa, seperti menginstall OS-nya hingga selesai. Setelahnya kita coba untuk uji live migration. VM kali ini saya buat di node pve3. Dan akan saya coba pindahkan ke pve2 . Untuk uji coba live migration saya akan ping dari komputer saya ke VM tersebut, dan kita lihat apakah ping-nya down atau tidak saat migrasi, dan apakah alamat IPnya berubah saat pindah ke node lain? Untuk cek IP teman-teman bisa gunakan perintah ip a
pada terminal Linux seperti pada gambar 2 yang menampilkan alamat IP dari VM Linux Mint-nya adalah 192.168.80.200.
gambar 2
Selain itu, pada VM kita coba juga lakukan package upgrade dan kita lihat apakah berhasil atau tidak setelah dilakukan migrasi. Untuk migrasi VM, klik kanan pada daftar VM dan pilih Migrate (gambar 3).
gambar 3
Proses migrasi saya rekam aja biar lebih enak, hasilnya di video 1. Proses migrasi cuma makan waktu sekitar 4 menit. Ping tetap berjalan karena alamat IP tidak berubah (gambar 4). Interface dari console pada web interface juga masih muncul dan otomatis berpindah ke pve2. Pada panel kiri juga kita bisa lihat kalau VM 105 sudah berada pada node pve2 (gambar 5).
video 1
gambar 4
gambar 5
Itu dulu tulisan kali ini. Mungkin di tulisan yang akan datang kita coba high-availability. Sampai jumpa, bye~