RAID 0 dan RAID 1

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau bahas sesuatu yang mungkin kalian juga pernah liat, terutama yang sering oprek disk. Apa tuh? RAID.

Saya bukan mau jelasin tentang film aksi ya hehe. RAID yang kita coba mau bahas ini kepanjangannya adalah Redundant Array of Independent Disk atau apabila diterjemahkan secara kasar artinya adalah susunan disk yang redundant (?). Yaitu teknologi yang membuat susunan beberapa harddisk fisik dijadikan satu unit logical. Ada beberapa jenis RAID, diantaranya adalah RAID 0, RAID 1, RAID 5, dan RAID 10. Tapi di tulisan ini kita bahas RAID 0 dan RAID 1 aja yaa..

RAID 0 (striping)

image host

Pada RAID 0, dibutuhkan minimal 2 disk. Yang dimaksud striping pada RAID 0 adalah data yang akan ditulis ke disk dipotong/dibagi-bagi menjadi beberapa blok lalu kemudian ditulis ke disk.

image host

Penggunaan RAID 0 dapat mempercepat kinerja karena data yang ditulis “beban” kerjanya dibagi ke beberapa disk yang berbeda, tidak terfokus pada satu disk. Namun, sistem RAID 0 tidak menyediakan fault tolerance atau redundansi karena tidak ada data yang diduplikasikan. Artinya, apabila salah satu disk mengalami kerusakan (misalkan disk A yang rusak) maka kita tidak bisa mengakses/menggunakan data yang ada pada disk A. Atau bisa juga dikatakan kita kehilangan data yang ada pada disk A.

RAID 1 (mirroring)

image host

Apa teman-teman sudah ada yang get it? Mirroring. Artinya, pada RAID 1, data yang ditulis pada disk diduplikasikan pada disk lain sehingga menyediakan cadangan (atau fault tolerance). Dibutuhkan juga minimal 2 disk untuk RAID 1.

image host

Karena pada RAID 1 data ditulis atau diduplikasikan pada dua atau lebih disk, maka performanya akan lebih lambat daripada RAID 0. Pada RAID 1 juga kapasitas penyimpanan yang dapat digunakan oleh pengguna/dapat ditulis lebih sedikit dibandingkan apabila menggunakan RAID 0. Namun, penggunaan RAID 1 dapat menyediakan proteksi data apabila sewaktu-waktu salah satu disk rusak (misalkan disk A yang rusak), maka kita masih bisa mengakses/menggunakan data pada disk B karena datanya sama/duplicated dengan disk A.

Kesimpulannya, RAID 0 memiliki kelebihan di sisi kecepatan/performa namun memiliki risiko tinggi apabila sewaktu-waktu terjadi kegagalan pada disk sedangkan RAID 1 memiliki kecepatan dan kapasitas disk (usable) yang lebih rendah dari RAID 0 namun mendukung data redundancy yang membuat data menjadi “lebih aman” apabila terjadi kegagalan disk.

Itu dulu untuk tulisan kali ini. Barangkali teman-teman ada ide untuk tulisan di waktu yang akan datang? Sampai jumpa, bye~

 

Referensi:

  1. https://www.youtube.com/watch?v=U-OCdTeZLac&ab_channel=PowerCertAnimatedVideos

Leave a Comment