Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau nulis tentang Libre Office. Mungkin banyak dari teman-teman atau sebagian pengguna komputer lain yang sangat membutuhkan Microsoft Office dalam kesehariannya. Baik itu untuk pekerjaan maupun untuk belajar. Gak jarang juga saya ketemu beberapa komentar di kanal Youtube, dimana video Youtube yang saya tonton terkadang mengulas laptop merk lokal, dilengkapi spek yang cukup mumpuni di rentang harganya (termasuk Workplus yang saya pakai) namun belum dilengkapi dengan Microsoft Office dalam paket pembeliannya.
Komentar yang saya maksud diantaranya seperti “Terus gimana dong kalo gak ada Microsoft Officenya?”. Dan juga banyak yang membantu jawab seperti gunakan alternatif seperti WPS dan Libre atau gunakan yang online seperti Google Docs dan sebagainya. Atau juga beli lisensi terpisah.
Hal yang sama juga terkadang terjadi pada teman-teman yang ingin mencoba menggunakan Linux. Dimana secara resmi, Microsoft tidak menyediakan desktop app untuk sistem operasi Linux. Hal ini mungkin saja jadi penghalang bagi mereka yang ingin menggunakan Linux sebagai daily driver.
Sejauh pengalaman saya, pada Linux juga tersedia WPS Office. Saya juga dulu mengerjakan tugas akhir kuliah D3 saya menggunakan WPS Office. Walaupun dulu saya pake WPSnya di Windows hehe. Tapi tampilan dan fitur dari WPS Office saya rasa sangat mirip atau mendekati Microsoft Office (Word) versi desktop. Memang, ada beberapa fitur yang kurang “rapi” atau belum lengkap, misalnya untuk daftar isi. Namun itu di tahun 2021, mungkin sekarang sudah berubah.
Gambar 1
Untuk Linux, sebagian besar dari distro yang umum digunakan seperti Linux Mint, Ubuntu, juga Zorin OS (yang sekarang kembali jadi daily driver saya wkwk) sudah menyertakan LibreOffice di dalamnya (atau mungkin perlu memilih untuk melakukan pemasangan aplikasi saat instalasi OS). Apabila distro Linux teman-teman tidak terdapat LibreOffice bawaan, teman-teman bisa cari di Software Center (atau aplikasi sejenis untuk download aplikasi) “Libre Office” (gambar 1) dan bisa teman-teman pasang seperti melakukan instalasi aplikasi di Google Play Android.
Gambar 2
LibreOffice pada Linux umumnya terdiri dari empat aplikasi. Yaitu (bisa lihat pada gambar 2) Writer (alternatif Word), Impress (alternatif PowerPoint), Calc (alternatif Excel), juga Draw (alternatif Visio). Pada tulisan ini saya akan lebih fokus ke Writer. Draf tulisan ini juga saya ketik di Writer agar bisa sekalian eksplor fitur atau apa saja sih yang bisa dilakukan di Writer ini (gambar 3).
Gambar 3
Mungkin dari teman-teman ada yang berpikir “Kenapa harus LibreOffice yang jadi default Office Suite di Linux?”. Karena salah satu prinsip utama yang ada pada Linux adalah penggunaan software FOSS (Free and Open Source Software), dan LibreOffice juga memegang prinsip ini. LibreOffice merupakan software yang gratis dan bisa digunakan untuk kepentingan komersial. Hal ini juga memungkinkan Linux untuk menjadikan LibreOffice sebagai software perkantoran default.
Gambar 4 (FOSS) By Discordpeople – Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=123905758
LibreOffice juga mendukung berbagai jenis dokumen, termasuk dokumen .doc atau .docx yang dibuat menggunakan Microsoft Office. Walau mungkin terkadang ada beberapa kendala pada formatting hehe.
Gambar 5 menampilkan beberapa format yang tersedia saat hendak menyimpan dokumen. Format default dari Libre Writer adalah .odt. Format yang didukung meliputi .odf, .odt, .docx, .dotx, .doc dan lainnya.
Gambar 5
Selain ada pada Linux, LibreOffice juga tersedia pada perangkat Windows dan MacOS. Bisa diunduh melalui situs resminya di https://www.libreoffice.org/download/download-libreoffice/ (gambar 6).
Gambar 6
Secara umum, penggunaan LibreOffice Writer mirip dengan penggunaan Microsoft Office. Terdapat berbagai tabs yang mengelompokkan berbagai fungsi berdasarkan kategorinya. Pada Writer juga dilengkapi fitur untuk formatting yang lengkap. Seperti mengganti jenis, warna, dan ukuran font, mengatur perataan (alignment), juga berbagai styles. Fitur-fitur utama ini terletak pada Home tab (gambar 7).
gambar 7
Pada LibreOffice Writer juga dilengkapi kemampuan untuk menyisipkan gambar, tabel, juga grafik. Fitur ini terletak pada Insert Tab. Mau bikin gambar bidang datar seperti fitur Shapes pada Word? Bisa juga! Saya berikan contoh pada gambar 8 – 11.
gambar 8 – tabel
gambar 9 – grafik
gambar 10 – gambar
gambar 11 – shapes
Sebenarnya, masih banyak yang bisa kita eksplor. Namun untuk tulisan kali ini, segini dulu aja ya. Dari tulisan ini, kita sama-sama belajar ternyata ada program yang bisa dijadikan alternatif MS Office, yaitu LibreOffice yang fiturnya cukup lengkap. Juga, program ini selain tersedia di Linux, juga tersedia untuk Windows dan Mac. Bye~