Instalasi VM Windows di Proxmox VE

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing lagi mengenai Proxmox VE. Pada beberapa posting sebelumnya, saya sudah beberapa kali menulis tentang VM/CT Linux di Proxmox VE. Kali ini saya mau coba nulis tentang instalasi VM Windows. Apakah sama saja dengan instalasi VM berbasis Linux? Mari kita simak.

Saya juga dulu sempat berpikir, pasang VM di PVE ya tinggal upload file .iso, konfig tipis-tipis, jalanin deh. Ternyata untuk VM Windows gak segampang itu. Ada sesuatu yang dibutuhkan, yaitu VirtiO. Apaan tuh VirtiO?

VirtiO adalah paravirtualized drivers yang memungkinkan akses ke perangkat yang digunakan oleh VM instead of perangkat yang di-emulasikan. Pada pengujian kali ini, VirtiO digunakan untuk membaca disk yang telah dialokasikan untuk VM Windows. Karena apabila tidak menggunakan VirtiO, maka disk yang dialokasikan tidak terbaca.

Ada beberapa file yang perlu kita siapkan untuk pengujian kali ini. Yaitu file .iso instalasi Windows dan file .iso VirtiO. Pada pengujian kali ini saya menggunakan Windows Server 2019. File .iso didapatkan dari link resmi Microsoft. Filenya berukuran sekitar 5 GB.

gambar 1
Untuk file .iso VirtiO bisa didapatkan dari link ini https://fedorapeople.org/groups/virt/virtio-win/direct-downloads/archive-virtio/virtio-win-0.1.240-1/ pilih file yang ditandai pada gambar 1.

gambar 2

Kemudian, masuk ke storage Proxmox dan unggah kedua file .iso tersebut (Windows dan VirtiO) pada halaman ISO Images>Upload. Gambar 2 menampilkan kedua file tersebut sudah berhasil diunggah.

gambar 3

Buat VM baru dengan menekan tombol Create VM pada kanan atas layar (gambar 3). Kita lihat gambar 4. Pada pengujian kali ini saya menamakan VM ini dengan nama WinServer. Pada konfigurasi OS saya pilih file .iso Windows dan pada keterangan Guest OS saya isi dengan Microsoft Windows versi 10/2016/2019 (ini maksudnya adalah sebagai kategori untuk Windows 10 atau Windows Server 2016/2019).

gambar 4

Tahapan selanjutnya (pada tab System & Disks) dapat dilihat pada gambar 5. Pada System, ubah SCSI Controller menjadi VirtIO SCSI dan tandai juga QEMU Agent. Pada Disks ubah Bus/Device menjadi SCSI, cache menjadi write back dan tandai juga pada Discard. Discard merupakan fitur yang memungkinkan untuk menggunakan space yang sedang tidak dipakai untuk dijadikan storage. Pada pengujian kali ini, saya mengalokasikan storage sebesar 50 GB untuk VM.

gambar 5

Gambar 6 menampilkan konfigurasi CPU, memori, dan jaringan. Untuk pengujian kali ini, CPU saya atur menjadi 2 cores dan memori saya atur sebesar sekitar 4 GB. Konfigurasi jaringan tetap default.

gambar 6

gambar 7

Gambar 7 menampilkan halaman konfirmasi konfigurasi yang dilakukan. Periksa kembali. Apabila  sudah sesuai dan ingin melanjutkan, pilih Finish. Terdapat pula checkbox untuk langsung memulai VM setelah VM berhasil dibuat. Jangan pilih checkbox ini apabila tidak ingin langsung memulai VM. Karena kita belum mount file .iso VirtiO ke VM tersebut.

gambar 8

Pilih VM>Hardware>CD/DVD Drive (gambar 8). Pilih file .iso VirtiO yang sudah kita unggah ke local storage. Pilih Add untuk melanjutkan. Gambar 9 menampilkan bahwa file .iso VirtiO sudah berhasil mounted pada VM.

gambar 9

Selanjutnya, kita mulai VM dengan klik kanan pada VM dan pilih Start (gambar 10).

gambar 10

Gambar 11 menampilkan tampilan yang muncul saat VM dijalankan. Tampilan untuk memulai konfigurasi Windows Server. Isi bahasa, format waktu dan currency, dan juga keyboard layout yang diinginkan lalu pilih Next lalu Install now untuk melanjutkan.

gambar 11

Gambar 12 menampilkan tahapan berikutnya, yaotu memilih jenis instalasi yang diinginkan. Pada pengujian kali ini saya menggunakan versi standar yang dilengkapi dengan GUI. Versi non-Desktop Experience tidak memiliki GUI secara default. Tahapan selanjutnya menampilkan perjanjian (EULA-gambar 13).

gambar 12

gambar 13

Gambar 14 menampilkan halaman untuk menentukan kita ingin install pakai metode upgrade atau custom. Kita pilih yang custom.

gambar 14

Gambar 15 menampilkan Windows tidak mendeteksi disk. Disini kita menggunakan VirtiO. Pilih Load driver dan browse ke lokasi VirtiO. Lebih tepatnya pada folder amd64. Kemudian pilih folder sesuai versi Windows yang kita gunakan. Saya pilih 2k19 karena saya menggunakan Windows Server 2019.

gambar 15

Gambar 16 menampilkan Windows suskes mendeteksi atau membaca driver VirtiO. Gambar 17 menampilkan Windows sudah berhasil membaca disk. Pilih disk tersebut dan pilih Next untuk melanjutkan proses.

gambar 16

gambar 17

Pilih disk pada gambar 17 dan pilih Next untuk melanjutkan. Gambar 18 menampilkan proses instalasi yang berlangsung.

gambar 18

Setelah restart, tahapan selanjutnya adalah konfigurasi akun (gambar 19). Konfigurasi akun pada Windows Server tidak banyak tambahan atau berbelit-belit seperti apabila melakukan instalasi Windows biasa. Gambar 20 menampilkan lockscreen dari Windows Server. Tampilannya mirip windows 10, namun untuk membukanya (unlock) menggunakan kombinasi tombol Ctrl+Alt+Del.

gambar 19

 

gambar 20

Setelah masuk, Windows secara otomatis akan membuka panel server manager seperti pada gambar 21.

gambar 21

Instalasi sebenarnya belum selesai, karena perlu cek beberapa driver ada yang belum terpasang. Namun saya akan melanjutkan pembahasan di kiriman berikutnya. Bye~

 

 

Leave a Comment