Skip to content

zaidan's blog

a newbie, writing IT-related stuff and some personal experiences

Menu
  • IT
  • Personal life/opinion
  • Linux
  • Sepeda
  • Proxmox
  • VM/Container
  • Kuliah/Catatan Kuliah
Menu

Instalasi Proxmox VE di Virtualbox (Windows)

Posted on 08/11/202313/11/2023 by Zaidan

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing tentang pasang Proxmox VE tapi di VirtualBox. Mungkin dari teman teman ada yang berpikir “PVE kan buat virtualisasi, ngapain dipasang di dalam virtualisasi?”. Skenario ini berguna apabila teman-teman ingin belajar Proxmox VE (seperti saya) namun terkendala karena tidak ada mesin/disk yang dapat dijadikan mesin khusus untuk PVE. Karena instalasi PVE mengharuskan melakukan format disk, tidak bisa lakukan partisi. Nah, dengan menggunakan VirtualBox, PVE mungkin akan mengira dirinya berada di sebuah mesin khusus, bukan virtualisasi. Sehingga kita bisa eksplor Proxmox VE untuk belajar.

gambar 1

Kita bisa dapatkan instalasi VirtualBox dari situs webnya (https://www.virtualbox.org/). Gambar 1 merupakan tampilan situs web Virtual Box. Pilih OS yang teman-teman gunakan. VIrtualBox tersedia bagi pengguna Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris. Pada pengujian kali ini saya menggunakan Windows. Gambar 2 menampilkan halaman untuk mengunduh file instalasi Virtualbox. Untuk versi Windows, ukuran filenya sebesar ~108 MB.

gambar 2

Kita juga memerlukan file instalasi (.iso) Proxmox VE. Ukurannya ~1,1 GB. Bisa didapatkan di situs web Proxmox (https://www.proxmox.com/en/downloads – gambar 3). Pilih file instalasi Proxmox VE.

gambar 3

Lakukan instalasi VirtualBox. Langkah-langkahnya mirip dengan instalasi program pada umumnya (gambar 4). Gambar 5 menampilkan tampilan utama VirtualBox.

gambar 4 – instalasi VirtualBox

Saat pengujian yang saya lakukan, saya menemukan beberapa pesan. Diantaranya adalah Network Interfaces. Secara teknis ini bukanlah error namun hal yang wajar ketika instalasi, jaringan yang digunakan kemungkinan dapat terganggu. Kemudian saya juga mendapati pesan bahwa terdapat package yang “hilang”. Namun pesan-pesan ini dapat dilewati.

gambar 5

Pilih New pada VirtualBox untuk membuat VM baru. Akan muncul jendela konfigurasi seperti pada gambar 6. Pada bagian ISO Image, pilih file .iso yang ingin digunakan. Pada VirtualBox, biasanya tipe/versi OS dapat terdeteksi dan pada parameter Type dan Version akan terisi otomatis sesuai dengan tipe/versi OS yang akan digunakan. Untuk Proxmox VE, tipe/versi OS tidak terdeteksi sehingga pada pengujian kali ini, saya mengisinya sendiri dengan: Linux – Debian 12. Pilih Next untuk melanjutkan.

gambar 6

Gambar 7 menampilkan halaman konfigurasi selanjutnya, yaitu konfigurasi memori (RAM) dan CPU. Pada pengujian kali ini, memori saya alokasikan sebesar 4000 MB dan CPU sebanyak 1 CPU. Pada gambar 8 menampilkan halaman konfigurasi selanjutnya. Yaitu konfigurasi disk. Isi dengan kapasitas yang kita perlukan. Dalam pengujian yang saya lakukan, saya mengatur kapasitas disk sebesar 20 GB.

gambar 7

gambar 8

Gambar 9 menampilkan halaman konfirmasi konfigurasi yang akan diterapkan. Pilih Finish untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Gambar 10 menampilkan pada VM baru berhasil dibuat.

gambar 9

gambar 10

Untuk memulai VM dapat menekan tombol Start pada VM terpilih (gambar 10). Gambar 11 menampilkan keseluruhan proses instalasi Proxmox VE (mirip seperti post yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu). Oiya, pada VirtualBox, apabila menginginkan pointer keluar dari mesin VM, secara default dapat menekan tombol Ctrl Kanan.

gambar 11 – proses instalasi Proxmox VE


Tahapan selanjutnya adalah PVE akan otomatis melakukan reboot. Nah, pada saat ini kita perlu untuk melepas file .iso (instalasi) karena apabila masih terpasang malah akan masuk lagi ke menu instalasi seperti pada gambar 11. Gambar 12 menampilkan cara untuk melepas file .iso dan melakukan reset (reboot) pada VM. Gambar 13 menampilkan bootloader Proxmox VE. Pilih opsi pertama untuk melanjutkan.

gambar 12

gambar 13

Gambar 14 menampilkan halaman untuk masuk ke Proxmox VE. Gunakan nama pengguna = root dan kata sandi sesuai yang diatur pada saat konfigurasi awal. Gambar 14 juga menampilkan alamat IP yang digunakan untuk masuk ke web interface Proxmox VE.

gambar 14

Gambar 15 menampilkan saya gagal untuk mengakses web interface. Mengapa? Karena jaringan belum diatur agar bridged dengan komputer host. Gambar 16 menampilkan cara konfigurasi jaringan. Pilih menu Machines > Settings > Network. kemudian pilih Bridged adapter (dapat dilihat pada gambar 16).

gambar 15

gambar 16

Gambar 17 menampilkan warning saat mengakses link tersebut. Peringatan tersebut dapat dilewati. gambar 18 menampilkan halaman login dan halaman utama web interface dari Proxmox VE.

gambar 17

gambar 18

Sekian yang saya bagikan kali ini. Bye~

 

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan saya yang lain:

  • Macam-Macam Sertifikat SSL: DV, OV, dan EV
  • WFA jauh – bagian 2
  • Cek Kuota Penggunaan User Zimbra
  • Donor Darah – 2025

Arsip blog

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
© 2025 zaidan's blog | Powered by Superbs Personal Blog theme