Virtual Machine

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau menulis tentang Virtual Machine (VM). Saya juga akan cerita pengalaman saya terkait VM. Saya pertama kali mengenal VM saat di perkuliahan D3. Saat itu saya juga belajar Linux. Saya menggunakan program VirtualBox untuk membuat VM. VM yang saya konfigurasi adalah (seingat saya) Ubuntu Server dan CentOS. Untuk mata kuliah Sistem Operasi.

Kali ini saya juga belajar tentang Proxmox di tempat kerja sekarang (Baca Juga: Posting saya terkait Proxmox). Dimana Proxmox Virtual Environment (PVE) juga memungkinkan kita membuat berbagai VM. Setelah beberapa hari yang lalu saya membahas mengenai Container, sekarang saya akan mencoba untuk menulis tentang VM.

Apa itu VM? Virtual Machine atau yang biasa disebut VM merupakan emulasi dari sistem komputer fisik. Menurut VMWare,

VM merupakan compute resource yang menggunakan software untuk menjalankan program dan aplikasi. Satu atau lebih “guest” berjalan pada mesin fisik atau host. Tiap VM menjalankan OS sendiri dan menjalankan fungsi masing masing terpisah dari VM lain, walaupun mereka (berbagai VM) dijalankan pada host yang sama.

https://www.vmware.com/topics/glossary/content/virtual-machine.html

VM berjalan dengan menggunakan virtualized resources, termasuk CPU, memori, penyimpanan, juga network interfaces.

Beberapa kelebihan dari VM:

  1. Hardware. VM memungkinkan untuk menggunakan kemampuan hardware dengan maksimal. Cara tradisional untuk menjalankan suatu service adalah menjalankan satu service pada satu server. Hal ini merupakan pemborosan biaya dan kemampuan maksimal hardware tidak digunakan dengan optimal. Dengan menggunakan VM pada server, kita dapat menjalankan berbagai sistem virtual pada satu server.
  2. Isolasi dan Keamanan. Misalkan kita memiliki berbagai VM. Masing masing VM tidak dapat “mengganggu” satu sama lain. Atau bisa dikatakan terisolasi. Isolasi ini memastikan apabila terjadi masalah pada suatu VM, masalah tersebut tidak memengaruhi VM yang lain.
    Sebagai contoh, VM juga bisa digunakan untuk “ngoprek” lebih aman. Misalkan kita banyak ngoprek pada suatu VM dan terjadi kesalahan atau corrupt, hal tersebut tidak memengaruhi host atau OS komputer yang digunakan.
  3. Fleksibilitas. VM juga bisa dikatakan portable. Pada PVE apabila kita memiliki banyak server dengan High Availability, kita dapat melakukan Live Migration suatu VM ke server lainnya. Live Migration merupakan proses pemindahan VM tanpa melakukan shutdown pada VM. Jadi, sesuai namanya. Migrasi dilakukan saat VM masih hidup. Dan proses ini tidak memakan waktu yang lama.

Untuk individu atau pelajar yang ingin belajar ngoprek terkait VM, bisa menggunakan VirtualBox dan membuat VM sederhana seperti Ubuntu Server. Ide yang menarik, mungkin di lain waktu akan saya coba buat post-nya (sekalian saya belajar juga. I am still not an expert right now. hehe)

Dengan menggunakan VM, berbagai organisasi, instansi atau perusahaan (atau bahkan komunitas dan individu) dapat melakukan optimasi penggunaan hardware juga menyederhanakan perawatan sistem atau maintenance.

Sekian post saya kali ini. Bye~

Leave a Comment