Desain Grafis

Desain grafis itu susah ga sih? Mungkin di antara kita ada yang berpikir  desain grafis gak susah. Cuma gambar-gambar, ngedit, tambah efek biar menarik. Ataupun saat  melihat grafis yang kurang “wah” atau kurang bagus mungkin sempat kepikiran “kok gambarnya gini banget? kurang nih…”. Tapi, pandangan saya terhadap desain grafis mungkin akan berbeda setelah kejadian kemarin. Kejadian apa? Hmm…

Beberapa waktu belakangan, saya diberikan hak akses untuk kontribusi di blog perusahaan. Kali ini saya mau bikin gambar untuk di Instagram dengan lebih menarik. Instead of pakai gambar tunggal, saya ngide mau pakai carousel (multiple images). Intinya seperti cover/pendahuluan>fitur>fitur>fitur>penutup. Totalnya lima (rencana) gambar yang akan dibuat.

Selama ini saya sering menggunakan Canva. Baik untuk membuat presentasi, edit gambar, menjadi placeholder, atau sebagai tempat coret-coret. Canva juga bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai konten. Perusahaan juga menyediakan akun Canva Pro untuk menunjang kegiatan edit-edit ini. Maka dari itu karena ini adalah pekerjaan kantor, yaa pakai akun Canva kantor. Hehehe.

Saya pikir di masa seperti sekarang sudah lebih enak. Karena inspirasi desain dapat ditemukan di berbagai platform. Di Canva juga sudah disediakan berbagai macam template. Tapi terkadang banyak pilihan belum tentu memudahkan. Banyak desain yang (saya pikir) cukup menarik. Tapi saya gak tahu jenis-jenis tema desain. Ada yang kelihatannya (menurut saya) klasik, sederhana, dan juga kekinian. Akhirnya saya memilih tema yang (menurut saya, lagi-lagi) kekinian dan ada ornamen/elemen 3D-nya.

Template sudah dipilih, selanjutnya membuat konten/mengedit template. Di hari sebelumnya saya sudah menyiapkan blog post (sumber kontennya/materi utama) dan selanjutnya saya perlu mengambil poin-poin yang ada untuk dimasukkan pada post Instagram. Gak terlalu mudah, karena perlu menyusun kalimat yang jelas namun singkat.

Ada lagi pertanyaan yang muncul. Poin yang akan ditulis di gambar apakah dituliskan beberapa poin per gambar atau satu poin per gambar? Pembuatan konten juga memerlukan penyesuaian seperti penyesuaian ukuran gambar&teks, tata letak, penggunaan warna, juga elemen penghias agar konten dapat terlihat menarik dan rapi.

Setelah beberapa jam, akhirnya konten tersebut selesai. Lama? Ya. Mungkin apabila dikerjakan oleh desainer grafis beneran hasilnya akan lebih rapi dan cepat. Proses pembuatan konten ini mengajarkan saya bahwa industri yang memerlukan kreatifitas ini bukanlah hal yang gampang. Ada banyak hal yang perlu dipelajari. Sepertinya menarik juga untuk lebih banyak bikin konten. Hehehe.

Btw, blog post yang saya buat di blog kantor itu tentang Nakivo (cek di https://www.excellent.co.id/excellent/blog/nakivo-backup-and-replication-solusi-backup-untuk-bisnis-anda/)

Instagram post (caption IG bukan saya yang bikin. Dibantu Mba Evita):

 

 

Leave a Comment