Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau sharing lagi yang ada kaitannya dengan Proxmox VE.
Ada skenario dimana kita butuh penyimpanan semacam NFS namun kita tidak punya perangkat seperti Synology dan semacamnya. Kita bisia buat VM khusus yang akan kita jadikan seolah-olah perangkat NFS. Dengan menggunakan program TrueNAS.
TrueNAS sendiri memiliki tiga versi. Yaitu Core, Scale, dan Enterprise. Pada pengujian kali ini kita pakai yang versi Scale saja. TrueNAS Scale merupakan infrastruktur jaringan open source berbasis Linux. Situs webnya dapat diakses di: https://www.truenas.com/truenas-scale/ .
Nanti kita akan buat VM yang VM-disk-nya akan dijadikan sebagai NFS. Untuk persyaratan sistem dari TrueNAS Scale ini adalah sebagai berikut:
1. CPU 64 bit
2. Memori 8 GB (rekomendasi 16 GB)
3. Penyimpanan (sistem) 16 GB
Kita akan buat VM baru untuk TrueNAS ini. Untuk pengujian kali ini akan menggunakan dua disk untuk VM-nya. 20 GB dan 32 GB.
Kita mulai dari instalasi VM TrueNAS. Untuk tahapan pembuatan VM tidak saya tulis di tulisan ini yaa. Gambar 1 menampilkan jendela awal instalasi TrueNAS. Untuk melanjutkan proses instalasi, pilih “1. Install/Upgrade” .
gambar 1
Selanjutnya muncul jendela konfigurasi untuk memilih dimana TrueNAS akan diinstal (gambar 2). Mendukung juga untuk memilih dua disk sekaligus. Namun untuk pengujian kali ini kita pakai satu disk dulu saja, yang 20 GB. Akan ada konfirmasi sebelum apply konfigurasi ini (gambar 3)
gambar 2
gambar 3
Ada tiga opsi otentikasi Web UI, yaitu admin, root, dan via Web UI. Untuk pengujian kali ini menggunakan opsi yang ketiga (gambar 4).
gambar 4
Selanjutnya ada opsi untuk menggunakan boot mode EFI atau BIOS biasa (gambar 5). Untuk pengujian kali ini pilih opsi yes.
gambar 5
Sebelum dilakukan instalasi, akan ada jendela konfirmasi terlebih dahulu seperti pada gambar 6. Untuk melanjutkan proses instalasi, pilih Yes.
gambar 6
Instalasi akan berjalan. Apabila instalasi sudah selesai, akan ada tampilan seperti pada gambar 7.
gambar 7
Selanjutnya, kita lakukan reboot pada VM TrueNAS dan jangan lupa hapus/lepas juga file instalasi (.iso)-nya (gambar 8).
gambar 8
Selanjutnya, lihat pada konsol VM. Akan ada main menu dan juga alamat IP yang dapat digunakan untuk mengakses Web UI (gambar 9).
gambar 9
Alokasi alamat IP secara default menggunakan DHCP. Namun apabila kita ingin atur menjadi IP statis juga bisa melalui menu ini. Alamat yang dialokasikan pada pengujian kali ini adalah 192.168.80.155. Kita gunakan alamat IP ini untuk mengakses Web UI-nya.
gambar 10
Gambar 10 menampilkan tampilan saat pertama kali mengakses Web UI. Pertama, kita perlu mengatur kata sandi untuk akses Web UI. Ada dua pilihan otentikasi juga, yaitu Admin dan Root (tidak direkomendasikan). Pada pengujian kali ini menggunakan opsi Admin.
Gambar 11 di bawah ini menampilkan halaman utama/dasbor dari Web UI TrueNAS Scale. Pada halaman ini menampilkan informasi umum seperti versi TrueNAS, hostname, dan juga uptime.
gambar 11
Selanjutnya, kita buka menu Storage. Kita akan buat pool baru dengan menekan tombol Create Pool (gambar 12).
gambar 12
Kita akan diarahkan ke jendela konfigurasi Pool Creation (gambar 13). Ada beberapa konfigurasi yang dapat diatur. Namun pada pengujian kali ini hanya dilakukan konfigurasi pada General Info & Data.
gambar 13
Pada halaman general info, kita hanya memberikan nama dari pool yang akan dibuat.
gambar 14
Pada halaman data, kita bisa mengatur layout RAID (apabila mendukung). Untuk pengujian kali ini menggunakan Stripe karena hanya ada satu disk. Pada bagian selanjutnya juga ada Automated Disk Selection yang akan memilih disk untuk penyimpanan secara otomatis.
gambar 15
Langsung skip ke halaman 8 – Review. Pada halaman ini ditampilkkan konfigurasi apa saja yang kita lakukan/pilih (gambar 15).
gambar 16
Apabila sudah berhasil membuat pool baru, maka akan terdaftar/muncul pada halaman Storage Web UI.
Selanjutnya, kita perlu membuat dataset baru, yang nantinya kita akan menentukan path ke tempat lokasi dimana data disimpan (target). Buka halaman Datasets> Add Dataset (gambar 17).
gambar 17
Pada halaman Add Dataset, kita hanya memberikan nama saja untuk dataset yang akan dibuat (gambar 18). Untuk melanjutkan, pilih Save.
gambar 18
Apabila dataset berhasil ditambahkan, maka akan muncul pada halaman Datasets (gambar 19).
gambar 19
Konfigurasi yang dilakukan selanjutnya terletak di halaman Shares. Pada halaman Shares (gambar 20) ada tiga pilihan sharing yaitu Windows (SMB), Unix (NFS), dan Block (iSCSI). Pada pengujian kali ini kita akan gunakan yang Unix (NFS). Pilih tombol Add pada menu Unix (NFS).
gambar 20
Selanjutnya pada menu Path, pilih/browse ke dataset yang tadi dibuat (gambar 21).
gambar 21
Selanjutnya, pilih Advanced Options> General Options. Pada bagian Access, atur Maproot User: root dan Maproot Group: wheel agar NFS dapat ditambahkan/digunakan (gambar 22). Pilih Save untuk menyimpan konfigurasi.
gambar 22
Selanjutnya, kita coba testing dengan menambahkan NFS yang baru saja dibuat ini di Proxmox VE. Untuk menambahkan storage baru, buka Datacenter> Storage> Add> NFS (gambar 23).
gambar 23
Pada jendela konfigurasi penambahan NFS, isikan nama/ID untuk NFS (untuk identifikasi di Proxmox VE), alamat IP dari TrueNAS, path dari shared TrueNAS, juga item apa saja yang ingin disimpan pada NFS (gambar 24).
gambar 24
Apabila berhasil ditambahkan, maka penyimpanan NFS yang baru akan muncul pada panel kiri/ node terpilih (gambar 25).
gambar 25
Itulah tulisan kali ini. Sampai jumpa. Bye.