Hai semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau coba instal Rocky Linux. Rocky Linux adalah salah satu distribusi Linux yang banyak digunakan di lingkungan korporasi, sebagai alternatif dari Red Hat ataupun CentOS yang sudah memasuki masa end of life (gambar 1). Rocky Linux dirancang agar 100% bug to bug compatible dengan Red Hat Enterprise Linux (RHEL).
Gambar 1 – https://endoflife.date/centos
Situs resmi Rocky Linux ada di https://rockylinux.org/ . Saat ini, ada dua versi major yang disediakan. Yaitu Rocky Linux 8 (terbaru= v8.10) dan Rocky Linux 9 (terbaru=v9.5). Hal ini kemungkinkan menyesuaikan kompatibilitas dengan versi RHEL. Misalnya Rocky 8 kompatibel dengan RHEL 8 dan Rocky 9 kompatibel dengan RHEL 9. Sehingga pilihan untuk menggunakan Rocky 8 atau Rocky 9 dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi atau perusahaan.
Untuk pengujian kali ini kita pakai Rocky 9.5 saja ya. Oiya, halaman download Rocky Linux ada di https://rockylinux.org/download (gambar 2, lalu pilih versi yang diinginkan). Ada juga tiga jenis pilihan file instalasi. Yaitu DVD ISO (file komplit), Boot (minimal installation, membutuhkan koneksi internet), dan Minimal (minimal installation, untuk instalasi offline). Pada pengujian kali ini kita gunakan opsi DVD ISO (full).
gambar 2
Ukuran dari file instalasi versi DVD ISO adalah sekitar 10 GB. Hmm cukup besar ya? Untuk pengujian kali ini kita akan coba di Proxmox VE. Untuk membuat VM, seperti biasa kita bisa pilih tombol Create VM yang ada di kanan atas layar (web interface Proxmox VE). Untuk pengujian kali ini kita akan menggunakan vCPU sebanyak 2 core, memori sebesar 8 GB, dan penyimpanan sebesar 32 GB.
Apabila VM sudah berhasil dibuat, selanjutnya kita bisa jalankan VM dengan cara klik kanan pada VM> Start. Pertama, akan ada tampilan seperti pada gambar 3. Kita pilih saja opsi default yaitu Install Rocky Linux 9.5.
gambar 3
Setelah tahap di atas, pada proses pengujian yang saya lakukan memerlukan waktu yang agak lama. Saya lihat sih ada pengecekan (seperti pada gambar 4). Kurang tahu pengecekan apa, karena tidak ada keterangannya. Jadi pada tahap ini saya skip.
gambar 4
Selanjutnya, kita masuk ke halaman konfigurasinya. Installer-nya secara default menggunakan GUI dan juga mendukung Bahasa Indonesia. Pada pengujian kali ini kita coba pakai Bahasa Indonesia saja ya. Sekali-kali coba, hehehe.. Halaman pertama konfigurasi adalah halaman pilihan bahasa (gambar 5).
gambar 5
Selanjutnya, kita masuk ke halaman utama konfigurasi. Banyak menu yang bisa diatur. Mulai dari administrasi akun, service yang ingin sekalian dipasang, dan juga hal teknis lainnya (gambar 6). Terdapat beberapa konfigurasi yang ditandai dengan warna merah. Yaitu lokasi instalasi (tujuan instalasi), dan juga setelan pengguna.
gambar 6
Kita coba atur lokasi instalasi terlebih dahulu. Saat kita masuk ke menu tersebut, secara otomatis disk yang ada terpilih (gambar 7). Jadi, kita tidak perlu melakukan konfigurasi lain. Sebenarnya bisa saja apabila kita ingin melakukan konfigurasi lain seperti partisi, enkripsi atau hal lainnya. Namun untuk pengujian kali ini kita pakai konfigurasi default saja. Untuk kembali ke halaman utama jendela instalasi kita bisa spilih tombol Selesai yang ada di pojok kiri atas layar.
gambar 7
Instalasi secara otomatis menggunakan DHCP untuk alokasi alamat IP-nya. Namun karena Rocky Linux ini biasa digunakan di lingkungan enterprise, maka kita juga bisa atur alamat IP-nya secara manual. Konfigurasinya dapat dilakukan dari menu Jaringan & Nama Host. Misalnya, untuk mematikan DHCP dan mengatur alamat IP sendiri dapat dilakukan dengan memilih tombol Konfigurasikan> tab Tatanan IPv4 (gambar 8). Namun untuk pengujian kali ini kita pakai konfigurasi default saja (DHCP).
gambar 8
Konfigurasi selanjutnya yang perlu dilakukan ada pada menu Setelan Pengguna. Kita bisa atur password dari akun root pada item Kata Sandi Root. . Untuk pengujian kali ini, kita hanya menambahkan password saja pada akun Root dan tidak membuat akun lain (gambar 9).
gambar 9
Kita juga bisa memilih apa saja layanan atau aplikasi yang ingin sekalian diinstal saat proses instalasi Rocky Linux pada item Perangkat Lunak> Pemilihan Perangkat Lunak. Ada banyak opsi yang disediakan (gambar 10). Namun seperti biasa, untuk pengujian kali ini kita pakai konfigurasi bawaan saja (Server with GUI) .
gambar 10
Kembali ke halaman utama konfigurasi (gambar 11), lalu kita bisa melanjutkan proses instalasi dengan memilih tombol Mulai Instalasi.
gambar 11
Gambar 12 menampilkan proses instalasi Rocky Linux yang sedang berjalan.
gambar 12
Setelah instalasi selesai dilakukan, selanjutnya perlu dilakukan reboot. Pilih tombol Boot Ulang Sistem untuk memproses reboot (gambar 13).
gambar 13
Rocky Linux 9.5 berhasil diinstal. Setelah reboot, kita disambut dengan sebuah jendela welcome (gambar 14). Kita bisa lanjutkan dengan memilih tombol Mulai Penyiapan.
gambar 14
Konfigurasi setelah kita menekan tombol “mulai penyiapan” adalah konfirmasi layanan lokasi, opsi untuk masuk ke beberapa akun online seperti Google, NexTcloud, dan Microsoft.
Ternyata, walaupun kita tidak menambahkan akun selain Root saat instalasi, kita tetap perlu membuat akun (gambar 15).
gambar 15
Konfigurasi pun selesai dan kita bisa melanjutkan dengan menekan tombol Mulai memakai Rocky Linux (gambar 16).
gambar 16
Instalasi selesai. Untuk panduan penggunaan Rocky Linux (DE/GUI yang digunakan adalah GNOME, seperti AlmaLinux) juga disediakan (gambar 17). Kita bisa ikuti tur virtualnya atau langsung menggunakan Rocky Linux.
gambar 17
Gambar 18 menampilkan desktop dari Rocky Linux 9.5 yang menggunakan desktop environment GNOME.
gambar 18
Sekian tulisan tentang cara instalasi Rocky Linux 95. Overall tahapannya sama dengan instalasi OS pada umumnya. Sampai jumpa. Bye.