Taman Tebet – bagian 2

-lanjutan tulisan sebelumnya-

Saya cek Maps untuk lihat patokan rutenya. Ternyata gak terlalu jauh, kurang dari dua kilometer. Saya pun lanjut gowes. Di ruas Jalan Tebet Raya ini jalannya terdapat dua lajur. Gak terlalu sempit, dan ada juga jalur sepeda (unprotected) yang ukurannya cukup lebar, sekitar setengah lajur utama. Menarik. Cukup nyaman juga gowes di ruas jalan ini karena kontur jalannya rata.

Di salah satu lampu merah, saya sambil cek Maps lagi. Ternyata saya kebablasan (lurus, arah barat). Akhirnya saya lanjut belok ke arah yang semestinya (Jalan Tebet Barat 1 – Jalan Tebet Barat Raya).

Beberapa menit gowes, akhirnya saya sampai di kawasan Taman Tebet. Saya lihat sekilas cukup banyak masyarakat yang berkunjung. Banyak juga ditemui pedagang kaki lima. Saya cari gerbangnya dan ternyata sekarang gak perlu pakai tiket lagi. Kalau tidak salah dulu (terutama pas Covid) perlu pesan tiket terlebih dahulu saat berkunjung ke Taman Tebet.

Sepeda bisa masuk ke dalam area taman namun gak boleh digowes. Hanya dituntun saja. Saya pun lanjut masuk dan foto di landmark dari Taman Tebet ini.

image host

image host

Teringat taman dan ruang terbuka hijau, sepertinya di daerah perkotaan saya rasa perlu lebih banyak ruang terbuka hijau seperti ini. Kalau saya lihat Jakarta dan Bandung lumayan enak karena cukup banyak taman yang ada di wilayah kotanya. Taman-taman ini bisa digunakan untuk piknik kecil-kecilan, bermain, nugas dan juga kerja. Belum tentu hal ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah lain. Bersyukur juga tinggal di Bekasi walaupun minim taman-taman seperti di Jakarta, at least tempat tinggal saya gak terlalu jauh dari transportasi umum ke Jakarta (misalnya KRL dan TJ).

Suasananya terlihat adem karena banyak pohon yang menjulang tinggi. Walau begitu tetap saja panas hehe. Di berbagai pohon juga bisa ditemui plakat yang berisi detail tentang pohon tersebut (sayangnya gak saya foto). Saya pun berputar mengelilingi taman (bagian utara) sambil TTB (tuntun bike). Lumayan luas ini taman.

image host

image host

image host

kucing meong

Ada juga beberapa pengunjung yang piknik (gelar karpet/tikar) bersama keluarga. Banyak juga keluarga muda dengan anak-anak kecil mereka. Saya kepikiran juga ngajak keponakan saya kesini (kalau doi udah agak gede) hehe.

Satu putaran selesai, selanjutnya saya mau cari spot yang nyaman karena sebentar lagi (menuju jam 10) kelas saya dimulai (online meet). Saya berputar di taman bagian utara ternyata gak nemu yang cukup nyaman. Akhirnya saya naik jembatan ke arah taman bagian selatan.

image host

Taman tebet ini secara umum terbagi dari dua wilayah (utara dan selatan) yang dihubungkan dengan jembatan yang dinamakan “Infinity Link Bridge”.  Jembatannya gak sekadar jembatan lurus aja. Cukup panjang dan agak memutar. Namun ada juga dua titik darurat dimana pengunjung dapat naik-turun dengan lebih cepat tanpa memutar mengikuti jembatan yang agak jauh. Bisa digunakan misalnya saat cuaca hendak turun hujan dan butuh segera turun (jembatannya tidak ada atapnya).

image host

image host

melintasi jalan tebet raya 9

Di dekat jembatan (setelah turun) saya pun buka laptop sejenak untuk mengikuti pembukaan kelas. Namun lama-kelamaan cuaca tambah panas dan akhirnya saya pun cari spot lain. Karena gak kunjung nemu spot dengan bangku, akhirnya saya ngemper di bawah pohon rindang. Sepeda parkir di tanah.

image host

Oiya di dekat spot ngemper saya ini ada area taman bermain anak juga. Banyak bocilnya (jelas). Kelas kala itu adalah mata kuliah Komputer Grafik. Membahas gimana cara membuat berbagai objek seperti bangun datar menggunakan bahasa java. Kelas berlangsung sekitar satu jam. Bonus tugas juga dong hehehe.

Sekitar jam 11, saya beranjak pulang. Pintu keluar yang saya gunakan beda dengan pintu masuk. Karena kala itu saya keluar dari taman bagian selatan. Saat menuju ke pintu keluar, ada bagian taman yang cukup unik juga menurut saya. Yaitu..

image host

bisa bawa meong, tapi meong saya bukan meong yang asik dibawa jalan-jalan

Kepikiran juga, mau naik KRL (Stasiun Cawang) atau Metrotrans (BNN). Kelanjutannya ditulis di lain kesempatan ya. Sampai jumpa. Bye.

 

Leave a Comment