Live Migration dan High Availability pada Proxmox VE – Apa Bedanya?

Hai semuanya, kali ini saya mau nulis singkat, apa sih bedanya Live Migration dan High Availability? Apa sama aja?? Keduanya merupakan fitur unggulan yang ada pada Proxmox VE yang dapat membantu kita dalam keandalan VM yang kita kelola.

Live Migration memungkinkan kita untuk memindahkan VM dari node asal ke node lain tanpa mematikan VM tersebut. Jadi kita bisa melakukan migrasi VM tersebut sambil service yang ada pada VM tersebut masih berjalan. Skenario Live Migration biasanya dilakukan untuk server maintenance. Misalkan kita perlu menambahkan resource pada suatu node (misalkan RAM) dan mengharuskan node tersebut dimatikan terlebih dahulu. Maka kita dapat memindahkan VM dari node tersebut ke node lain yang standby sambil node sebelumnya dilakukan upgrade.

Ada juga skenario lain yang bisa dilakukan dengan Live Migration. Misalkan salah satu node mengalami overload, kita dapat memindahkan VM tertentu ke node lain agar beban dari node tersebut dapat berkurang.

Kalau High Availability memungkinkan apabila terjadi suatu insiden yang tidak bisa diprediksi, misalkan gangguan node karena bencana alam atau hal lainnya maka VM akan dipindahkan oleh sistem secara otomatis ke node lain yang masih hidup. Sehingga dapat meminimalisir downtime yang diakibatkan gangguan pada node.

Singkatnya, Live Migration dapat digunakan dalam skenario preventive/regular maintenance sedangkan untuk High Availability berguna dalam keadaan darurat/terdapat insiden.

Begitulah tulisan singkat saya kali ini terkait perbedaan Live Migration dan High Availability. Selanjutnya bahas apa lagi ya?? Sampai jumpa, bye~

Leave a Comment